Intip Gaya Busana 80-an di Wonder Woman 1984

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Film Wonder Woman 1984 menjadi obat hiburan di saat Pandemik Covid 19 ini. Selain alur ceritanya lebih menarik, busana yang digunakan di film ini mendapat sorotan. Maklum, menggunakan tahun 1984 sebagai setting film ini membuat para penonton bernostalgia dengan budaya-budaya pop dunia era 80-an.

Mall khas 80-an pun menjadi bagian dalam film ini. Bahkan, mall tersebut juga digunakan sebagai latar salah satu adegan di musim ketiga serial Stranger Things.

Putri Diana sang Wonder Woman (Gal Gadot) dan Steve Trevor (Chris Pine) juga tampil menawan dalam gaya busana 80-an.

Berikut beberapa gaya busana tahun 80-an di Wonder Woman 1984.

Preppy Style

Preppy Style
Preppy Style

Saat menjadi orang biasa, Diana tentunya tidak menggunakan kostum Wonder Woman. Diana menggunakan blazer dengan gaya preppy ala tahun 80-an, ditambah dengan ikat pinggang yang dikenakan pada setelan blus warna biru bergaris putih dan celana yang modis.

Syfy Wire memberitakan bahwa gaya busana Diana ini memiliki kesamaan dengan gaya busana Kara dalam serial film Supergirl, yaitu sama-sama bergaya ala anak-anak sekolah elite di Amerika Serikat. Dilansir dari Peeping Moon, blazer dengan gaya klasik dan elit itu pun menginspirasi perancang busana Ralph Lauren untuk koleksi busana terbarunya.

Fanny Pack (Tas Pinggang)

Dalam wawancaranya di acara “Live with Kelly and Ryan”, Chris Pine sebagai pemeran karakter Steve Trevor mengaku bahwa ia merupakan pecinta busana 80-an. Ia pun mengungkap kostum 80-an favoritnya dalam Wonder Woman 1984.

Kostum favoritnya adalah fanny pack, atau yang kita tahu sebagai waist bag (tas pinggang). Fanny pack menjadi favorit Chris saat mencoba beberapa outfit bergaya 80-an. Hal ini bisa kita lihat pada akhir trailer pertama Wonder Woman 1984. Terdapat adegan di mana Steve sedang mencoba pakaian dan ia keluar menggunakan fanny pack berbahan kulit dengan motif bendera Amerika.

Parachute Pants (Celana Parasut)

Setelah mencoba mengenakan fanny pack, Steve pun mengganti pakaiannya dengan mengenakan tank top oversized berwarna merah dan parachute pants (celana parasut) berwarna hitam. Celana ketat tersebut sebagian besar terbuat dari bahan nylon dan memiliki tekstur mengkilap. Celana parasut juga salah satu trend busana pada 1980-an.

Chris pun mengungkapkan bahwa ia sangat menikmati adegan mencoba busana tersebut.

“Oh, aku harus memberitahumu. Percobaan kostum yang saya lakukan untuk adegan ini sangatlah menyenangkan. Ada tas pinggang kulit bermotif bendera Amerika yang aku pakai, tapi tidak cocok dengan busanaku. Ada juga tas pinggang berbahan denim. Sayangnya, tidak satu pun dari kostum yang kucoba digunakan dalam adegan selanjutnya”, ujar Chris saat diwawancarai oleh CBR.com

Gal Gadot menambahkan bahwa Chris sebenarnya juga mendapatkan kostum topi dengan kipas angin di bagian visornya, dan kipas tersebut bisa dinyalakan dengan tenaga solar.

Black Tracksuit

Karakter Steve akhirnya muncul dengan tracksuit berwarna hitam. Tracksuit merupakan pakaian olahraga yang terdiri atas jaket dan celana panjang. Para atlet mengenakannya sejak 1970-an dan menjadi sangat popular di tahun 1980-an. Bahannya bisa berasal dari katun, polyester, dan perpaduan bahan lainnya. Tracksuit sendiri berguna untuk menjaga suhu tubuh tetap hangat.

Selepas tahun 2000, produsen pakaian olahraga makin serius mendesain tracksuit. Misalnya dengan menggandeng desainer kenamaan, seperti kerja sama Adidas dengan Stella McCartney. Alhasil, tracksuit tidak lagi berupa potongan jaket dan celana dengan warna logo klub atau bendera negara, tapi menjelma menjadi gaya busana.

Reporter: Indah Utami

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini