MATA INDONESIA, JAKARTA – Hacker atau kata lainnya peretas adalah seseorang yang mampu mengidentifikasi suatu sistem jaringan untuk mendapat akses yang tidak sah ke dalam sistem tersebut.Hacker pertama muncul pada awal tahun 1960-an, di sebuah organisasi mahasiswa bernama Tech Model Railroad Club di Laboratorium Kecerdasan Artifisial Massachusetts Institute of Technology (MIT).
Mereka merupakan salah satu perintis perkembangan teknologi komputer dan bergelut dengan sejumlah komputer mainframe.
Kegiatan peretasan awalnya dimulai dengan tujuan positif yang bermanfaat bagi orang lain, namun saat tahun 1983, istilah peretas menjadi negatif karena ada kegiatan mencurigakan yang dikenal sebagai cracker.
Mengapa mereka melakukan pekerjaan itu? Seringkali menjadi hal negatif bagi sebagian orang, padahal tak selalu tugas hacker menjurus hal yang negatif.
Mereka melakukan itu pada awalnya untuk membantu menganalisis kelemahan dari suatu sistem dan menjaga keamanannya.
Apa pekerjaan hacker?
- White Hat Hacker
Tugas white hat adalah menguji sistem informasi suatu perusahaan. Kemudian ia melakukan pemindaian mendalam pada jaringan untuk mencari malware, meretas sistem informasi menggunakan berbagai metode yang biasanya dilakukan oleh black hat.
Ia bahkan mencoba menipu staf perusahaan agar mengklik tautan yang nantinya mengarah ke serangan malware. Tujuan tersebut dilakukan untuk mengetahui seberapa baik tingkat keamanan di dalam perusahaan. Jika terdapat kekurangan, mereka akan memberi solusi untuk memperbaiki sistem. Intinya, tugas white hat hacker yaitu menemukan kerentanan pada sistem sebelum ditemukan oleh black hat hacker.
- Black Hat Hacker
Tak seperti white hat yang berkonotasi positif, black hat hacker justru berbanding terbalik dengan itu. Black hat hacker bertugas meretas sistem atau program dengan cara ilegal. Dengan hal tersebut, hacker bisa mengambil data pribadi pada pengguna internet seperti password atau nomor telepon.
Dari data yang mereka dapatkan itu bisa menjadi sebuah keuntungan yang besar, karena data tersebut dapat dijual dengan harga tinggi. Mereka juga bisa menyebarkan virus pada perangkat yang jelas akan membahayakan sistem yang akan diretas.
- Grey Hat Hacker
Grey Hat Hacker menjadi kombinasi antara black hat hacker dan white hat hacker. Dalam artian, grey hat menerapkan metode yang digunakan oleh black hat dan white hat. Contohnya, grey hat hacker ditugaskan untuk meretas sebuah sistem, maka grey hat akan melakukan dengan cara ilegal seperti black hat hacker. Selain itu, grey hat mengembalikan sistem seperti semula seperti yang dilakukan white hat hacker. Sehingga sistem terlihat baik-baik saja. Biasanya mereka melakukan itu untuk mencari kelemahan pada sistem dan menawarkan solusi untuk mengatasi dengan mengharap imbalan. - Red Hat Hacker
Red hat hacker punya tujuan yang sama dengan white hat hacker, yaitu melakukan peretasan untuk menghentikan serangan dari black hat hacker. Yang membedakan, red hat hacker justru melakukan tindakan yang lebih ekstrem. Mereka tidak takut untuk melakukan serangan balik kepada black hat hacker. Jadi, red hat hacker dikenal dengan serangan yang mampu melumpuhkan server milik black hat hacker. - Green Hat Hacker
Green Hat yaitu golongan peretas pemula, yang mana mereka tidak terlalu mengetahui mekanisme keamanan dan cara kerja web. Terkadang hal tersebut menjadi bumerang karena belum mengetahui cara mengatasi masalah yang terjadi. Oleh sebab itu, para green hat hacker terus mengasah keterampilan dengan belajar agar bisa memiliki teknik serangan dalam meretas. - Blue Hat Hacker
Blue hat juga termasuk peretas pemula, namun apa yang dilakukan oleh blue hat berdasarkan balas dendam. Mereka menggunakan malware atau serangan siber lainnya untuk menimbulkan kerusakan data, atau website, dan perangkat musuh. Ia juga bisa menggunakan teknik peretasan untuk mengakses ke email atau profil sosial media target mereka. Jika sudah berhasil didapatkan, blue hat hacker akan menggunggah konten yang kurang pantas di sosial media tersebut. Selain itu, blue hat hacker juga dapat menyebarluaskan data pribadi musuh. - Script Kiddies
Merupakan peretas amatiran, mereka hanya bisa menggunakan skrip yang dikembangkan orang lain untuk merusak perangkat. Script kiddies cenderung dianggap remeh karena ia tidak mengembangkan software sendiri melainkan mengunduh program yang tersedia di internet. Walau begitu, tindakan yang dilakukan script kiddies ini tetap merugikan orang lain. Hacker jenis ini seringkali ditemukan dalam komunitas gim.
Di dunia ini banyak negara yang dikenal dengan hackernya yaitu:
- Cina
British Banker’s Association (BBA) menyebutkan 30 persen dari tindakan peretasan di dunia dilakukan masyarakat Cina. Tujuan dari serangan ini sebagian besar untuk meretas jaringan Amerika Serikat dan sekutu. Peretas dari Cina pernah dicurigai melakukan serangan cyber airbus. - Amerika Serikat
Mereka memegang 10 persen dari lalu lintas serangan siber dunia. Bulan Juni 2019, presiden Donal Trump memerintahkan serangan siber pada sistem senjata Iran dan juga pembangkit listrik tenaga nuklir Iran. - Brasil
Hacker asal Brasil mengadaptasi alat dari Eropa Timur, kemudian teknik tersebut dikombinasikan dengan perangkat lunak Rusia yang hasilnya akan sulit diatasi. - Rusia
Sebesar 4,3 persen dari lalu lintas serangan hack global dilakukan oleh Rusia. Mereka mampu meretas jaringan teraman di dunia. Pada bulan April 2015, CNN melaporkan komputer mereka menembus bagian sensitif Gedung Putih. Negara ini pun dituding melakukan peretasan pada berbagai pihak yang disponsori oleh negara. - Indonesia
Menurut laporan BBA tahun 2016, jumlah peretasan dari Indonesia terus meningkat. Besarnnya mencapai 38 persen dari insiden peretasan di seluruh dunia pada 2014. Negara Indonesia juga dikatakan mempunyai aktivitas botnet tertinggi untuk wilayah asia tenggara.
(Annisaa Rahmah)