Ini Lima Penyakit Paling Mematikan di Indonesia

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Meski penanganan Covid-19 Indonesia diakui WHO terbaik di ASEAN, namun indeks kesehatan kita masih kalah dari Singapura, Malaysia, Thailand bahkan Vietnam.

Indeks kesehatan yang dibuat ADB mendefinisikan kesehatan di tingkat individu yang mengacu kepada empat pilar kesehatan individual dalam Global Wellness Initiative, yakni fisik, mental, lingkungan, dan sosial.

Saat ini Indonesia mencatat lima penyakit paling mematikan yang banyak diderita warganya yaitu:

  1. Stroke
    Stroke tercatat sebagai penyakit dengan penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Menjadi penyakit yang harus diwaspadai, yaitu ketika pasokan darah ke otak terganggu, berkurang karena adanya penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Tanpa darah, otak tidak akan mendapat asupan oksigen dan nutrisi, sehingga sel-sel di area otak akan mati. Kemudian, akan menyebabkan bagian tubuh yang dikendalikan otak menjadi tidak berfungsi.
  2. Kanker
    Tak hanya di Indonesia, kanker merupakan penyakit yang menyebabkan kematian nomor dua terbanyak di dunia. Pada umumnya, penyakit kanker tidak menimbulkan gejala di awal, ketika sudah mencapai stadium lanjut baru terdeteksi. Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan sel abnormal yang tidak terkendali di dalam tubuh. Akibat pertumbuhan sel yang abnormal, sel normal di dekatnya akan rusak bersama bagian tubuh yang lain. Jenis-jenis kanker yang paling banyak ditemukan di Indonesia adalah kanker paru-paru, kanker hati, dan kanker payudara.
  3. Diabetes
    Penyakit diabetes ditandai dengan tingginya kadar gula (glukosa) darah pada tubuh manusia. Glukosa adalah sumber energi utama bagi sel tubuh manusia, namun glukosa yang menumpuk di dalam darah bisa menimbulkan gangguan pada organ tubuh karena sel tubuh yang tidak menyerap dengan baik. Ada dua jenis utama diabetes, yaitu diabetes tipe 1 dan tipe 2. Diabetes bisa datang dari keturunan atau riwayat keluarga, namun bisa dicegah dengan cara mengurangi asupan gula dan olahraga teratur serta menjaga berat badan.
  4. Hipertensi
    Hipertensi adalah penyakit yang bisa mengakibatkan berbagai komplikasi kesehatan yang tentunya membahayakan seperti penyakit jantung dan stroke. Tekanan darah artinya kekuatan yang diberikan oleh sirkulasi darah pada dinding arteri tubuh yaitu pembuluh darah utama yang berada di dalam tubuh. Besarnya tekanan darah tergantung kepada resistensi pembuluh darah itu sendiri dan bagaimana jantung bekerja. Apabila darah yang dipompa jantung semakin banyak, maka pembuluh darah arteri semakin sempit dan tekanan darah menjadi tinggi. Menurut, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), hipertensi didiagnosis jika pembacaan terhadap tekanan darah sistolik mencapai lebih dari sama dengan 140 mmHg dan pembacaan tekanan darah diastolik lebih dari sama dengan 90 mmHg.
  5. Penyakit Jantung
    Jantung menjadi organ penting di dalam tubuh manusia karena berfungsi untuk memompa dan menyebarkan darah yang mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Dengan penyakit jantung, kondisi nya jelas memengaruhi kesehatan jantung seperti penyakit arteri koroner, gangguan detak irama pada jantung atau aritmia dan kelainan jantung kongenital atau cacat jantung bawaan. Gejala yang dirasakan berupa nyeri di dada (angina), sesak napas, dan perubahan warna kulit seperti kebiruan atau pucat. Umumnya yang paling banyak terjadi ialah penyakit jantung koroner. Di mana pembuluh darah jantung tersumbat oleh timbunan lemak, lemak yang menumpuk membuat arteri menyempit dan aliran darah ke jantung berkurang. (Annisaa Rahmah)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Judi Daring Ancam Ekonomi Keluarga: Saatnya Literasi dan Kolaborasi Jadi Senjata

Oleh: Ratna Soemirat* Fenomena judi daring (online) kini menjadi salah satu ancaman paling serius terhadap stabilitassosial dan ekonomi masyarakat Indonesia. Di tengah kemajuan teknologi digital yang membawakemudahan hidup, muncul sisi gelap yang perlahan menggerogoti ketahanan keluarga dan moral generasi muda. Dengan hanya bermodalkan ponsel pintar dan akses internet, siapa pun kini bisaterjerumus dalam praktik perjudian digital yang masif, sistematis, dan sulit diawasi. Pakar Ekonomi Syariah dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Satria Utama, menilai bahwa judi daring memiliki daya rusak yang jauh lebih besar dibandingkan bentukperjudian konvensional. Menurutnya, sasaran utama dari perjudian daring justru kelompokmasyarakat yang secara ekonomi tergolong rentan. Dampaknya langsung terlihat pada polakonsumsi rumah tangga yang mulai bergeser secara drastis. Banyak keluarga yang awalnyamampu mengatur pengeluaran dengan baik, kini harus kehilangan kendali keuangan karenasebagian besar pendapatan mereka dialihkan untuk memasang taruhan. Satria menjelaskan, dalam beberapa kasus, bahkan dana bantuan sosial (bansos) yang seharusnyadigunakan untuk kebutuhan pokok keluarga justru dihabiskan untuk berjudi. Hal ini, katanya, bukan lagi sekadar persoalan individu, melainkan ancaman nyata terhadap ketahanan ekonominasional. Ia menegaskan, ketika uang yang seharusnya digunakan untuk makan, biaya sekolahanak, atau keperluan kesehatan malah dipakai untuk berjudi, maka kerusakannya meluas hinggapada tingkat sosial yang lebih besar. Masalah ini juga diperparah dengan munculnya fenomena gali lubang tutup lubang melaluipinjaman online (pinjol). Banyak pelaku judi daring yang akhirnya terjebak utang karena tidakmampu menutup kerugian taruhan. Satria menilai bahwa bunga pinjol yang tinggi justrumemperparah keadaan dan menjerumuskan pelakunya ke dalam lingkaran utang yang sulitdiakhiri. Dalam banyak kasus, kondisi ini menyebabkan kehancuran rumah tangga, konflikkeluarga, hingga perceraian. Efek domino judi daring, katanya, sangat luas dan tidak hanyamerugikan pelakunya saja. Selain aspek ekonomi, Satria juga menyoroti persoalan perilaku konsumsi yang tidak rasional di kalangan masyarakat. Ia menilai bahwa budaya konsumtif yang tinggi membuat masyarakatlebih mudah tergoda dengan janji palsu “cepat kaya” yang ditawarkan oleh situs judi daring. Contohnya, jika seseorang rela mengeluarkan uang untuk rokok meski kebutuhan rumah tanggaterbengkalai, maka godaan berjudi dengan iming-iming hasil instan menjadi semakin kuat. Menurutnya, perubahan pola pikir masyarakat menjadi kunci utama untuk membentengi diri daribahaya ini. Lebih jauh, Satria menegaskan bahwa penanganan judi daring tidak cukup hanya denganpendekatan represif, seperti pemblokiran situs atau razia siber. Ia menilai langkah tersebutmemang penting, tetapi tidak akan menyelesaikan akar masalah tanpa adanya peningkatanliterasi ekonomi dan kesadaran digital masyarakat. “Permintaan terhadap judi daring itu besar, sehingga selama ada permintaan, pasokan akan terus bermunculan,” ujarnya dalam wawancara. Pemerintah, katanya, harus berani menyentuh aspek edukasi publik dengan memperkuat literasidigital, keuangan, dan moral agar masyarakat memiliki ketahanan terhadap jebakan dunia maya. Upaya memperkuat literasi digital dan kesadaran publik kini mulai mendapat perhatian dariberbagai pihak, termasuk dunia akademik. Salah satu contoh nyata datang dari UniversitasLampung (Unila) melalui inovasi bertajuk Gambling Activity Tracing Engine (GATE...
- Advertisement -

Baca berita yang ini