Ini Istilah yang Sering Digunakan Anggota Orari Saat Nge-Break

Baca Juga

MINEWS.ID, JAKARTA – Saat kita nge-break atau ‘main’ radio CB (citizen band) bahkan interkom di era 80 -an banyak istilah yang digunakan para penggemar radio amatir tersebut.

  1. Break, copy, rojer.

Break.. Break.. Dicopy Roger, Break…..break….. Disini dengan Delta Indian Delta Indian….. Apa bisa dicopy… Rojeeerrrr….

Itu adalah kalimat baku yang digunakan untuk membuka pembicaraan. Maka, kata ‘ngebrik’ di masa itu sangat populer karena sering digunakan untuk bergurau saat para remaja bertemu langsung dengan temannya.

2. Istilah 2 meter, 11 meter, dan 80 meter

Itu bukan menunjukkan panjang yang sebenarnya. Istilah itu digunakan para ‘breaker’ atau orang-orang yang gemar menggunakan radio CB dan interkom untuk menggambarkan panjang gelombang radio yang ditumpangi sebagai pembawa pesan bolak balik.

Semakin pendek gelombangnya makin jauh jangkauannnya, tapi makin rumit dan mahal peralatannya.

3. QSO

Gak ada yang mengetahui persis asal mulanya, namun singkatan itu digunakan untuk mengajak ngobrol di udara. Namun, hingga kini tidak diketahui pasti mengapa kodenya QSO.

Hanya saja kode di kalangan radio amatir emang suka diawali dengan huruf Q, yang dikenal sebagai Q-codes.

4. Call Sign

Buat breaker serius yang memiliki call sign atau nama panggilan udara, menjadi kebanggaan tersendiri.

Call sign umumnya diawali dengan YC, YD, YB. Untuk anggota Orari diperoleh melalui ujian teknis radio dan seleksi yang cukup ketat.

Saking bangganya mereka dengan call sign itu, umumnya sampai dibuatkan stiker yang bisa ditempel di mana-mana, mulai kaca mobil, buku sampai kartu nama.

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini