Ini Alasan Hari Purbakala Nasional ke 110 Digelar di Karawang

Baca Juga

MATA INDONESIA, KARAWANG-Hari Purbakala Nasional (HPN) ke 110 digelar di Karawang. Pemilihan Karawang menjadi tuan rumah dalam perhelatan tersebut dinilai sebagai wilayah yang memiliki banyak potensi kepurbakalaan.

Seperti apa potensinya? Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzanul Ulum mengungkapkan Karawang merupakan kabupaten yang memiliki banyak potensi pengembangan selain pembangunan ekonomi, juga pengembangan edukasi khususnya kepurbakalaan.

“Karawang itu sebuah kabupaten yang komplit segalanya ada, memang sangat luar biasa. Dan kenapa hari purbakala ini dilaksanakan di Karawang karena potensi kepurbakalaannya, dan ini juga sebagai penghargaan dari pemerintah pusat,” kata Wagub saat diwawancarai usai gelaran HPN ke 110 di Kawasan Situs Percandian Batujaya, Rabu (14/6/2023).

Dijelaskannya, lahirnya HPN ini diciptakan pada tanggal 14 Juni 1913 saat masa kolonial.

“Jadi penyelenggaraan HPN ini untuk mengingatkan kepada masyarakat agar kita melestarikan budaya atau sejarah sesuai dengan tema HPN kali ini yakni hana nguni hana mangke, tan hana nguni tan hana mangke yang berarti ada dahulu ada sekarang, tak ada dahulu tak ada pula sekarang,” ucapnya.

Selain itu, kawasan situs percandian Batujaya direncanakan akan dikembangkan oleh Pemprov Jabar.

“Kami dari Pemprov Jabar tentunya akan mengembangkan kawasan percandian ini, apalagi ini sudah masuk sebagai cagar budaya nasional, seperti perbaikan infrastruktur dan lain sebagainya,” bebernya.

Di tempat sama, Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana berharap pemerintah pusat mampu mengembangkan potensi dari kawasan situs percandian Batujaya.

“Setiap hari Raya Waisak saja, kawasan ini selalu menjadi magnet bagi para umat Buddha dari berbagai daerah bahkan luar negeri pun hadir untuk beribadah di sini, ini harus mampu dimanfaatkan pemerintah sebaik mungkin dalam upaya peningkatan ekonomi di dunia kepariwisataan, dan semoga bisa dikembangkan lebih baik,” harapnya.

Ditambahkan Cellica, kawasan situs percandian Batujaya ini merupakan candi tertua dibanding Borobudur.”Dari hasil penelitian candi di Karawang ini lebih tua dibandingkan Borobudur,” tandasnya.

Laporan: Yuda Febrian Silitonga

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

A2RTU Gelar Expo Sistem Refrigerasi dan Tata Udara Pendukung Ketahanan Pangan dan Net Zero Emission

Mata Indonesia, Yogyakarta - Ketahanan pangan menjadi isu yang masif didengungkan oleh pemerintah. Terlebih, saat ini Indonesia bersiap menyongsong Indonesia Emas 2045. Di sisi lain, dalam Rencana Strategis (Renstra) Badan Ketahanan Pangan (BKP) yang kini diubah menjadi Badan Pangan Nasional (Bapanas) Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI) Tahun 2020-2024 menyebut bahwa pembangunan pangan di Indonesia masih menghadapi masalah. Utamanya, terkait dengan penyediaan (supply) pangan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini