MINEWS, JAKARTA– Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, tercatat dalam berbagai buku sejarah, mulai dari zaman kerajaan sampai masa penjajahan Belanda. Sejarah Panjang Kabupaten Sumenep juga melahirkan banyak kuliner yang lezat.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, kuliner menjadi penopang utama dari ramainya wisata di Sumenep. “Banyak potensi wisata tersebar di Jawa Timur yang bisa mendatangkan pendapatan daerah,†katanya.
Berikut 10 kuliner asli Sumenep yang bakal membuat lidah wisatawan bergoyang jika berkunjung kesana.
1. Pentol Gape
Makanan ini terbuat dari ikan tongkol dicampur tepung dan bumbu rempah. Rasanya gurih dan kuat aroma ikannya. Disebut pentol gape kerena proses pembuatannya dengan cara dijepit pakai cetakan besi sehingga menjadi gepeng dan berbentuk lingkaran.
Makanan ini populer di Sumenep, sebagai jajanan ringan harian. Sambalnya dibuat pedas dan gurih. Cocok sebagai makanan kala santai. Untuk membeli pentol gape, Anda bisa menyambangi desa Ambunten, Sumenep. Di tempat ini hampir di setiap gang menjual makanan ini.
2. Soto Sabrang
Sabrang atau singkong jadi salah satu bahan yang dipakai dalam makanan ini. Ya, soto sabrang memasukan singkong ke dalam kuah soto. Soto ini juga disajikan dengan menambahkan kacang hijau. Rasanya gurih dan nikmat.
Kuliner ini disajikan dengan taburan daun bawang, seledri, dan bawang goreng. Lalu, ada bumbu kacang, petis, dan pisang muda yang dihaluskan.
3. Campor
Lontong campor atau campur sudah sangat dikenal di Sumenep. Kudapan ini terdiri dari campuran lontong, daging sapi, mie soun, dan lainnya. Semua bahan disatukan, lalu sisiram dengan kuah santan dan sambal kacang.
Lantaran banyak campurannya, makanya disebut lontong campor atau biasa disebut campor saja. Jika tertarik mau menikmati makanan ini, Anda bisa datang ke Kecamatan Lenteng, Sumenep.
4. Kaldu Kokot
Kaldu kokot terbuat dari tulang sapi yang ada daging dan sumsumnya. Lalu, dalam racikan makanannya terdapat kacang hijau atau kedelai. Efeknya akan terasa lezat dan gurih.
Lantaran kelezetannya, makanan ini wajib Anda coba ketika ke Sumenep. Kedai kaldu kokot berada di belakang Museum Keraton Sumenep, jalan Dr. Soetomo, Sumenep.
5. Kalsot (Kaldu Campur Soto)
Kalsot berasal dari dua kata, kaldu soto. Kuliner ini terdiri dari kikil sapi, tulang sapi, dan kaldu sapi. Rasa soto bercampur dengan kaldu sapi menimbulkan sensasi tersendiri. Lezat. Mau mencoba? Datang saja ke warung kaldu soto Ny. Rum Adnan yang berada di jalan Dr. Wahidin, Sumenep, Madura.
6. Rujak atau Rojek
Rujak atau rojek memakai bumbu kacang. Campuran lainnya adalah petis ikan, pisang batu, cuka, garam, dan gula merah. Lalu, menu rujaknya memakai lontong, singkong rebus, timun, irisan tahu goreng, sayur rebus, dan keripik singkong.
7. Soto Selingkuh
Soto ini punya nama yang nyentrik, mudah dingat. Ya, soto selingkuh tawarkan rasa lezat soto sejak tahun 2.000-an. Warung Soto Selingkuh berada di jalan Dr Wahidin, Sumenep.
Mengapa disebut selingkuh lantaran, soto ini dicampur dengan rujak. Makanan ini terdiri dari soto babat dicampur sayur rebus dan timun segar.
8. Soto Campur Kebon Agung
Kudapan ini terdiri dari soto yang dicampur rujak. Kuahnya memakai santan, dipadu ulekan cabe. Efeknya kuah menjadi kemerahan. Lalu, ditambahkan lontong, soun, irisan timun, dan bumbu kacang.
Soto campur ini memakai daging rawonan. Bagi yang ingin menikmatinya, Anda dapat datang ke warung soto campur di daerah Kebonagung, Sumenep, tak jauh dari kawasan kecamatan kota.
9. Masak Pae
Masak pae (dibaca pie) adalah makanan bercita rasa Eropa dan Cina. Kuliner ini dibuat seperti sup dengan kuah kental dan dicampur kentang panggang. Kuliner ini biasa ada dalam acara resepsi pernikahan. Rasanya lezat dan gurih. Salah satu kedai yang menjual masak pae adalah Resto Amanish di jalan Wahid Hasyim, Sumenap.
10. Cake
Cake adalah makanan seperti sup dengan memakai campuran keripik kentang. Di dalamnya ada sejenis cakwe dari udang. Kuahnya berisi daging ayam, lidah sapi, wortel, kembang kol, kacang polong. Rasanya ajib. Jika mau makan datang saja ke Amanish di jalan Wahid Hasyim, Sumenap.
