Hotel Berbintang ini Menyediakan Kamar untuk Isolasi Mandiri

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Karena wisma atlet sudah penuh, Gubernur DKI Jakarta menyediakan 14 ribu kamar hotel bintang dua dan tiga secara gratis bagi pasien positif Covid-19 yang ingin isolasi mandiri.

Hotel bintang empat dan lima juga menyediakan kamar untuk isolasi mandiri, tetapi dikenakan tarif perharinya.

Melonjaknya angka positif Covid-19 di Jakarta membuat beberapa hotel menyediakan kamar untuk mereka yang ingin isolasi mandiri. Rumah Sakit Pelni meluncurkan program Staysolation yang bekerja sama dengan beberapa hotel berbintang di Jakarta. Program ini diperuntukkan bagi Orang Tanpa gejala (OTG) dan Orang Dalam Pengawasan (ODP). Mereka menyediakan fasilitas selama 14 hari untuk pasien yang positif Covid-19.

Namun, dalam program Staysolation pasien tidak mendapatkan subsidi dari pemerintah, melainkan membayar dengan uang pribadi.

Kepala Divisi Pengembangan dan Pemasaran Rumah Sakit Pelni, Didid Winnetouw mengatakan, kerja sama ini memberikan alternatif tampat isolasi mandiri untuk pasien positif Covid-19 dengan gejela ringan atau bagi yang sedang menunggu hasil tes swab.

Dalam Staysolation, pasien tidak hanya mendapatkan tempat istirahat saja, namun juga makanan dan kunjungan dokter. Selain itu, pasien mendapatkan satu kali tes PCR. Pasien tidak bisa sembarangan keluar masuk kamar hotel, pasien diawasi oleh petugas. Sebelum masuk Staysulation, pasien tanpa gejala diwajibkan untuk mengikuti tes screening terlebih dahulu.

Salah satu yang bekerja sama dengan RS Pelni adalah Hotel Ciputra Jakarta dengan memberikan harga paket kisaran Rp 4 juta sampai Rp 6,65 juta selama 14 hari. Sementara di Hotel Grand Sahid dimulai dengan harga Rp 6,5 juta tergantung kamar hotel yang dipilih.

Untuk Hotel Ciputra Jakarta dikenakan biaya Rp 400 ribu per malam, tidak termasuk biaya kunjungan dokter. Paket lengkap yang disertai obat-obatan hingga swab, dan kunjungan tenaga kesehatan harganya dimulai Rp 12 juta untuk 10 hari isolasi.

Hotel ini memfasilitasi single bed untuk pasien OTG dan double bed untuk pasien ODP. Selain ruangannya yang ber-AC, mereka juga mendapatkan makanan tiga kali sehari.

Sedangkan di Hotel Grand Sahid Jakarta untuk kamar yang berukuran suite dikenakan biaya Rp 1,2 juta per malam. Biaya ini tidak termasuk pengobatan dan perawatan medis yang bekerja sama dengan RS Pelni. Hotel ini juga memfasilitasi laundry dan makan.

Harun Harjadi, Managing Director Ciputra Group menjelaskan, adanya kerja sama ini sebagai upaya perusahaan agar tidak merumahkan karyawannya. Ia mengatakan yang penting karyawannya tetap bisa bekerja. Perusahaannya tidak mendapatkan untung yang besar dalam bisnis ini.

Hotel Ciputra juga masih menerima tamu reguler di luar paket isolasi mandiri, alasannya karena jika pasien dengan gejala mereka tidak bisa menerima lantaran bukan ranahnya untuk merawat.

Hotel Borobudur Jakarta juga menawarkan paket isolasi mandiri, harganya mulai dari Rp 4.250.000 hingga Rp 11.850.000 per kamar tidur untuk empat hari tiga malam. Paket ini sudah termasuk satu kali tes PCR, antar dan jemput dari bandara ke hotel, disediakan makanan tiga kali sehari, laundry empat pakaian per hari, hand sanitizer, masker wajah, dan dua botol air mineral per hari.

Beberapa hotel bintang empat sampai lima seperti Hotel Mercure Jakarta, Hotel Novotel Gajahmada, Hotel Mercure Batavia, Hotel Gran Mercure Kemayoran, Pullman Hotel Central Park, dan Hotel Mercure Harmoni menawarkan paket isolasi mandiri selama 14 hari bagi mereka yang melalui Bandara Soekarno-Hatta. Mereka bekerja sama dengan Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, tetapi harus menanggung sendiri biaya selama karantina.

Reporter: Laita Nur Azahra

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini