MATA INDONESIA, JAKARTA – Pandemi Covid-19 yang masih melanda seluruh dunia ini tentu membuat aktivitas terhambat. Banyak kegiatan kini hanya dilakukan lewat rumah saja. Bagi sebagian orang momen saat di rumah ini menjadi musuh karena akan membuat berat badan naik.
Kurangnya aktivitas fisik kerap membuat tubuh jadi mudah lelah dan mengantuk. Tanpa disadari, selain kenaikan berat badan, tubuh akan lebih banyak menimbun kolestreol karena pola makan dan aktivitas yang tidak teratur. Hal ini disebabkan karena lemak yang tertimbun dalam tubuh akibat kenaikan berat badan tersebut.
Menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Franciscus Ari, Sp.PD, cara mencegah kolesterol yang utama adalah dengan kembali ke pola hidup sehat.
“Salah satu faktor penyebab kadar kolesterol tidak normal yang dapat dimodifikasi adalah gaya hidup. Mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat,” ungkap salah satu dokter RS Pondok Indah Bintaro Jaya ini melalui keterangan tertulisnya.
Mengontrol jumlah kolesterol yang masuk sebenarnya mudah dilakukan. Hanya tinggal bagaimana cara supaya kita dapat meredam rasa tertarik untuk mengkonsumsi makanan tinggi kolesterol. Menahan diri untuk tidak gegabah dalam makan adalah cara paling mudah menahan kadar kolesterol tetap rendah.
Ahli gizi Seala Septiani mengatakan, pola makan yang baik efktif mengurangi resiko kolesterol tinggi. Pola makan yang baik salah satunya dapat diatur dalam jumlah takaran per porsi makan.
Dalam istilah kesehatan dapat disebut pedoman ‘isi piringku’. Pedoman itu mengajarkan, dalam sekali makan harus ada karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.
Selain itu, cara mengolah dan memilih bahan makanan juga perlu diperhatikan. Mungkin ada yang berpikir untuk menghindari makanan berminyak karena bisa menaikkan kadar kolesterol.
Menurut Seala, pandangan tersebut sedikit keliru. Minyak merupakan bahan yang berasal dari dan tidak mengandung kolesterol.
Namun, karena pemasakan yang salah seperti penggunaan minyak yang berualang-ulang, membuat ikatan dalam minyak tidak utuh lagi.
Hal ini lah yang menyebabkan menjadi tidak sehat karena mengandung lemak jenuh yang tinggi. Lemak jenuh ini sangat wajib dihindari bagi yang ingin jauh dari penyakit kolesterol.
Jika minyak goreng mengandung lemak jenuh, maka produk yang dihasilkan dari penggorengan akan mengandung lemak trans. Lemak trans adalah lemak buatan manusia yang ditemukan dalam makanan komersial.
Makanan yang mengandung lemak trans adalah makananyang digoreng seperti donat atau ayam goreng. Makanan yang dipanggang seperti kue dan kulit pie, hingga creamer kopi non-susu.
Untuk mencegah kolesterol naik, sebaiknya kurangi atau bahkan hindari makanan yang digoreng agar kolesterol dapat dihindari.
Jika ingin mengkonsumsi makanan berminyak hendaknya menggunakan minyak hanya sedikit saja. Hal ini untuk mencegah minyak terbuang karena penggunaan yang tidak boleh berulang.
Seala menyarankan untuk menggunakan minyak dengan api kecil. Tak lupa untuk mengannti minyak saat telah menggunakan minyak untuk penggorengan yang bersifat deep frying.
Hal yang harus dihindari untuk mencegah koesterol adalah terlalu banyak rebahan. Kurangnya gerak fisik akan membuat otot lemas dan timbunan lemak bertambah banyak.
Timbunan lemak ini nantinya akan menghambat peredaran darah sehingga akan aliran darah terhambat. Jika darah yang dibawa mengandung kolesterol, bukan tidak mungkin kolesterol akan menumpuk dalam tubuh.
Reporter : Mega Suharti Rahayu