Heboh! Lisa BLACKPINK Ditipu Manager Oppa, Duit Rp 11,8 M Dipakai Judi

Baca Juga

MATA INDONESIA, SEOUL – BLINK, sebutan penggemar BLACKPINK, mendapat kabar kurang mengenakkan dari salah satu member girlgroup beranggotakan empat orang itu. Lisa dikabarkan menjadi korban penipuan mantan managernya sendiri.

Perempuan 23 tahun itu dilaporkan mengalami kerugian sampai 1 miliar KRW atau setara dengan Rp 11,8 miliar. Bahkan, sang mantan manajer yang berinisial A menggunakan uang Lisa BLACKPINK untuk berjudi.

Melansir dari Koreaboo pada Selasa 2 Juni 2020, si A memang dikatakan awalnya berniat membantu Lisa BLACKPINK berinvestasi di bidang properti. Sehingga LISA pun setuju memberikan uangnya kepada A.

BACA JUGA: Setahun Vakum, BLACKPINK Akhirnya Comeback dengan Lagu Baru

Sayangnya alih-alih menyalurkan uang tersebut dengan benar, dia justru mengambil keuntungan dengan berjudi pakai duit itu. Padahal, perempuan asal Thailand ini menaruh kepercayaan tinggi terhadap si A. M

“Lisa adalah anggota asing BLACKPINK, dan dia telah sendirian di Korea sejak kecil, sehingga dia bisa sangat rentan terhadap hal-hal seperti ini. Sangat disayangkan bahwa hal-hal seperti ini terjadi di industri ini. Ini adalah masalah serius yang dapat merusak citra manajemen Korea,” kata seorang sumber.

Diketahui, antan manajer itu pun sudah bersama Lisa semenjak debutnya bareng BLACKPINK pada 2016.

Hingga kini, pihak agensi Lisa BLACKPINK, YG Entertainment belum memberikan komentar mengenai hal tersebut. Namun A sudah dilaporkan dalam proses resign dari YG Entertainment.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini