Isu PKI Muncul Lagi, Seorang Ibu Berkaos Palu Arit Diingatkan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Isu PKI perlahan tapi pasti muncul lagi. Setelah kasus bendera merah putih yang diberi logo palu arit, dan ucapan selamat ulang tahun PKI dari seniman Dadang Christanto, sebuah video menggambarkan seorang ibu mengenakan kaos dengan lambang sama dihentikan warga di Padang Lawas Utara, Sumatra Utara (Sumut).

Tidak ada waktu yang jelas dari peristiwa itu. Peristiwa itu tampaknya terjadi malam hari di sebuah pusat keramaian.

Ibu itu dengan santainya berjalan-jalan mengenakan kaos hitam dengan tiga lambang palu arit menghiasinya.

Dia sendiri seperti tidak mengerti dengan tindakannya itu. Bahkan saat diingatkan warga yang menghentikannya si ibu tampak tidak paham.

Ketika ditanya kartu identitas dia mengaku tidak membawanya. Si ibu juga mengaku orang baru di Padang Lawas.

Sementara kasus bendera merah putih yang ditambahi logo palu arit di Makassar kini sedang dalam penanganan polisi.

Hal lain yang membuat isu PKI ramai lagi adalah ucapan selamat 100 tahun kepada partai yang menyeramkan bagi Indonesia oleh seorang seniman Dadang Christanto.

Dia adalah keturunan Cina dari Tegal yang kini tinggal di New South Wales Australia pernah memiliki pengalaman buruk dengan partai tersebut.

Selamat ulang tahunke 100 PKI.(23 Mei 1920 – 23 Mei 2020)

Posted by Dadang Christanto on Friday, 22 May 2020

 

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini