‘Godzilla vs Kong’ Catat Rekor Pendapatan di Era Pandemi

Baca Juga

MATA INDONESIA, LOS ANGELES – Sebuah rekor dicatat ‘Godzilla vs Kong’ di tengah pandemi Covid-19. Film tersebut meraup 48,5 juta Dolar AS atau 704 miliar Rupiah di lima hari pemutaran di bioskop.

Catatan tersebut melebihi ekspektasi di tengah pandemi Covid-19. Ini adalah rekor tersendiri pendapatan kotor sebuah film di tengah pandemi Covid-19.

Sebelum ‘Godzilla vs Kong’, pemasukan terbesar didapat ‘Wonder Woman 1984’ sebesar 16,7 juta Dolar AS, diikuti ‘Tom and Jerry’ degan pemasukan 14 juta Dolar AS.

‘Godzilla vs Kong’ diputar di 3.064 bioskop di Amerika Utara, sebuah catatan terbanyak pembukaan bioskop sejak pandemi Covid-19. Meskipun berbarengan tayang di HBO Max, penjualan tiket di bioskop tetap menggembirakan.

Di Kanada, di mana 80 persen bioskop masih ditutup, ‘Godzilla vs. Kong’ dirilis secara bersamaan pada video-on-demand premium dan menghasilkan tiga juta Dolar AS melalui berbagai platform digital.

Di box office internasional, di mana ‘Godzilla vs. Kong’ tayang akhir pekan lalu, pendapatan mereka melampaui 236 juta Dolar AS. Mereka menghasilkan 71 juta Dolar AS lagi di luar negeri akhir pekan ini, termasuk 44 juta Dolar AS di Cina, dengan total penghitungan global film menjadi 285 juta Dolar AS. Film ini menelan biaya 165 juta Dolar AS untuk biaya produksi dan membutuhkan penjualan tiket yang sangat besar untuk menghasilkan keuntungan.

Kesuksesan ‘Godzilla vs Kong’ bisa mendorong film-film lain meraih kesuksesan serupa. Ada beberapa judul film yang direncanakan tayang musim panas ini, seperti ‘A Quiet Place Part II’ dan ‘Cruella’ Disney (28 Mei), musikal Warner Bros. ‘In the Heights’ (11 Juni), sekuel ‘Fast and Furious’, ‘F9’ (25 Juni) dan ‘Top Gun: Maverick’ (2 Juli).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini