Gaes, Film ‘Doctor Strange: In the Multiverse of Madness’ Mau Syuting Ulang

Baca Juga

MATA INDONESIA, LOS ANGELES – Rupanya proses syuting film ‘Doctor Strange: In the Multiverse of Madness’ mengalami kendala. Film ini perlu melakukan proses syuting ulang yang mungkin akan berlangsung cukup lama nih gaes.

Melansir dari The Hollywood Reporter, Marvel Studios akan melakukan pengambilan syuting untuk sekuel Doctor Strange secara besar-besaran. Syuting ulang ini dikatakan sangat ‘signifikan’ karena ada beberapa adegan baru yang akan ditambahkan dalam film ini.

Syuting ulang ini berlangsung selama enam minggu dengan tim yang bekerja enam hari dalam seminggu di Los Angeles. Sebelumnya proses syuting ‘Doctor Strange 2’ ini memang sempat terhambat karena COVID-19.

‘Multiverse of Madness’ ini memulai produksinya di Inggris sejak November 2020 lalu. Namun terhenti pada Januari 2021 karena pandemi.

Karena ini banyak proses syuting Marvel lainnya yang kehambat. Seperti film ‘Thor: Love and Thunder’, ‘Black Panther: Wakanda Forever’, ‘The Marvels and Ant-Man and the Wasp: Quantumania’ juga akan melompat mundur ke tanggal baru.

Melalui wawancara di ‘Jimmy Kimmel Live!’ mengutip dari The Hollywood Reporter, Benedict Cumberbatch mengungkapkan. Film ini menarik dan akan menjadi sesuatu yang istimewa.

‘Doctor Strange: In the Multiverse of Madness’ saat ini rencananya dijadwalkan akan rilis pada 6 Mei 2022. Sebelumnya Doctor Strange bakal muncul di film ‘Spider-Man: No Way Home‘ yang akan tayang Desember 2021 mendatang.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini