MATA INDONESIA, JAKARTA – Tiap tanggal 17 September, setiap insan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) selalu merayakan Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas).
Untuk memeriahkan Harhubnas tahun ini, Menhub Budi Karya Sumadi mengenakan pakaian adat Kalimantan Selatan (Kalsel) untuk memimpin upacara peringatan hari besar tersebut.
Menhub tampak gagah mengenakan baju adat Kalimantan Selatan bermotif putih emas. Sebagai pelengkap, penutup kepala dan kain bawah bercorak hitam emas dikenakannya. Tak lupa juga masker.
Nah, baju yang dikenakan oleh Budi Karya biasanya dikenal dengan nama Babaju Kubaya Panjang. Ini merupakan pakaian adat daerah Kalsel yang merupakan pengembangan dari pakaian adat Baamar Galung Pancar Matahari, Babaju Kun Galung Pacinan dan Bagajah Gamuling Baular Lulut.
Meski ada sentuhan modern, baju adat ini tidak melupakan nilai-nilai budaya maupun keindahan alami dari pakaian adat.
Busana ini kental dengan nuansa Islami khas Melayu. Busana yang dimaksud kental dengan nuansa Islami atau mirip baju Melayu untuk laki-laki terdiri dari laung tajak siak (semacam ikat kepala), jam raskop, baju jas tutup model cekak musang atau telung belanga, sabuk atau sarung, dan salawar.
Biasanya pakaian ini digunakan untuk pasangan yang hendak melangsungkan pernikahan. Namun, seiring berjalannya waktu, baju adat ini juga bisa dipakai untuk menghadiri acara-acara besar atau penting.