MATA INDONESIA, JAKARTA – Pernahkah kamu merasa ngantuk, mual, pusing, hingga jantung berdebar usai meminum obat? Jika pernah, maka kamu sedang mengalami efek samping pada obat yang kamu konsumsi.
Pada dasarnya, obat-obatan memiliki efek samping yang bisa dirasakan pada pasien yang mengkonsumsinya. Mulai dari obat yang akrab digunakan sehari-hari hingga obat yang dikhususkan untuk penyakit keras.
Risiko terjadinya efek samping bervariasi dari satu orang ke orang lainnya. Hal ini dipengaruhi kondisi penerimaan tubuh masing-masing sesuai dari usia, berat badan, jenis kelamin dan faktor–faktor lain seperti adanya riwayat penyakit tertentu.
dr. Jarir At Thobari, D.Pharm., PhD selaku Ketua International Society of Pharmacovigilance Indonesia Chapter, mengatakan, obat-obatan tidak selalu memberikan manfaat, tapi juga bisa memberikan risiko-risiko yang berbahaya bagi tubuh.
“Tidak selamanya obat selalu memberikan benefit, tapi juga ada risiko-risiko yang bahkan bisa memperparah risiko kesehatan pasien,” kata dr. Jarir At Thobari dalam webinar Patient Safety Day 2020 pada Kamis, 17 September 2020.
Dalam pemaparannya, dr. Jarir At Thobari juga menjelaskan ada pula jenis obat yang mana lebih berisiko menimbulkan bahaya ketimbang memberikan manfaat kesehatan. Maka dari itu, paramedis perlu mengetahui terlebih dahulu kondisi terkini sang pasien, mulai dari usia hingga jenis penyakitnya sebelum memberikan obat.
“Pasien yang memiliki riwayat jantung maka lebih tinggi risikonya terkena bahaya dari efek samping obat ketimbang benefitnya, maka kita juga perlu berhati-hati dalam pemberian obat,” ucapnya.
Reaksi biologis atau efek samping obat-obatan pada manusia tentu berbeda-beda. Namun tenaga medis sangat menyarankan untuk segera melaporkan pada dokter jika pasien mengalami gangguan-gangguan atau efek samping dari obat yang dikonsumsi betapa pun ringan atau jarang reaksinya pada tubuh.
Hal tersebut dilakukan agar dapat diupayakan untuk meminimalkan kemungkinan efek merugikan yang mungkin terjadi pada pasien.
Jadi, segera konsultasikan pada dokter jika merasakan efek samping obat yang mengganggu agar ditindak lebih lanjut oleh para ahlinya.