Emma Stone Bantah Alami Patah Tulang Gegera Konser Spice Girls

Baca Juga

MATA INDONESIA, LOS ANGELES – Aktris Emma Stone membantah sempat mengalami patah tulang gegara terlalu semangat menonton konser ‘Spice Girls’. Dia menyebut, mengalami patah tulang di sebuah pesta.

Gegara patah tulang, proses syuting film ‘Cruella’ pun terpaksa ditunda menunggu kondisi Emma pulih. Hal ini diungkapkan pemeran Gwen Stacy di ‘The Amazing Spider-Man’ saat jadi bintang tamu di acara Ellen DeGeneres.

“Tulang bahu saya patah pada Juni 2019 dan harusnya kami mulau syuting ‘Cruella’ pada Agustus atau mungkin Juli 2019,” kata Emma, dikutip dari People, Jumat 4 Juni 2021.

“Tidak tahu kenapa, ada cerita yang menyebutkan saya mengalami patah tulang di konser ‘Spice Girls’ karena saya naik ke bahu seseorang dan terjatuh yang menyebabkan bahu saya patah. Ini tidak benar,” ujarnya.

Menurut Emma, pahunya sudah batah sebelum menghadiri konser ‘Spice Girls. Insiden patah bahu terjadi di sebuah pesta.

“Saya tidak naik ke bahu siapa pun. Bahu saya sudah dapat, jadi saya tidak mungkin naik ke bahu orang lain,” ungkapnya.

“Saya sedang menghadiri sebuah pesta dan lantai rumah itu dipoles. Saya terpeleset dan lenganku ada di belakang sehingga bahu saya patah. Besoknya saya pergi ke konser ‘Spice Girls’ memakai penyangga lengan,” ujar bintang ‘La La Land’ itu.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Swasembada Pangan dan Energi Jadi Pilar Kedaulatan Ekonomi Nasional

Indonesia menempatkan swasembada pangan dan energi sebagai prioritas utama dalam strategi pembangunan nasional. Langkah ini bukan sekadar ambisi politik, melainkan kebutuhan mendesak untuk membangun fondasi kemandirian ekonomi yang berkelanjutan. Dengan potensi sumber daya alam yang melimpah dan dukungan geografis yang strategis, Indonesia memiliki modal kuat untuk mewujudkan cita-cita besar ini. Dalam evaluasi enam bulan awal kepemimpinannya, Presiden Prabowo Subianto memberikan apresiasi tinggi terhadap pencapaian luar biasa di sektor pangan dan energi nasional. Hasil produksi pangan telah berhasil melebihi proyeksi awal dengan capaian bersejarah berupa stok beras dan jagung terbesar yang pernah dimiliki Indonesia. Sementara itu, di sektor energi, peresmian operasional perdana sumur Forel dan Terubuk di wilayah Natuna berhasil menambah kapasitas produksi sebesar 20 ribubarrel minyak dan 60 juta standar kaki kubik gas harian. Prestasi ini membuktikan bahwa Indonesia memiliki kapasitas nyata untuk mencapai kemandirian di kedua sektorvital tersebut. Konsep swasembada yang sesungguhnya tidak terbatas pada pemenuhan kebutuhandomestik semata. Seperti yang ditegaskan ekonom INDEF Muhammad Rizal Taufikurahman, swasembada berarti kemampuan memenuhi kebutuhan dalam negeri sekaligus menghasilkan surplus untuk ekspor. Definisi ini menempatkan Indonesia tidakhanya sebagai konsumen, tetapi juga sebagai produsen dan eksportir yang mampuberkontribusi pada pasokan global. Sektor pertanian telah membuktikan perannya sebagai tulang punggung ekonominasional. Sektor ini menjadi penyangga stabilitas sosial ekonomi masyarakat. Kontribusinya terhadap PDB menunjukkan bahwa investasi pada sektor ini akanmemberikan dampak berganda yang signifikan. Ketika produktivitas pertanianmeningkat, efeknya akan merambat ke sektor-sektor lain, menciptakan ekosistemekonomi yang lebih kuat dan...
- Advertisement -

Baca berita yang ini