Disebut Lakukan KDRT Verbal, Begini Tanggapan Suami Roro Fitria

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Suami Roro Fitria, Andre Irawan dituduh melakukan KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga) secara verbal. Dia membantah tudingan tersebut.

Roro Fitria mengajukan gugatan cerai meski belum genap satu tahun menikah. Dia mengaku mendapat KDRT secara verbal dari sang suami. Andri membantah tudungan tersebut. Dia menyebut, hanya bersikap tegas pada Roro Fitria.

“Kalau saya sih nggak keras. Bedanya gini, karena kita beda daerah ya, dia Jawa yang mungkin lembut dan saya Betawi. Betawi kan lantang, tapi kalau bicara masalah sesuatu yang menjadi kewajiban saya, saya harus tegas,” ujarnya.

Rifky Fauzan Pratama selaku kuasa hukum Andri membantah tudingan yang sebelumnya dilontarkan oleh Roro Fitria.

“Memang narasi-narasi yang sudah viral dan membentuk stigma klien saya dianggap negatif itu sebenarnya kita bantah, karena itu tidak benar apa yang dikatakan oleh istri mas Andre,” ucapnya.

“Terkait KDRT baik verbal maupun non verbal kalau menurut dari kacamata kami dalam rumah tangga pasti adalah kekerasan verbal dari omongan, itu wajarlah suami istri bertengkar. Kalau masalah non verbal nanti ada tahap pembuktian, mari kita sama sama buktikan di pengadilan,” kata Pramudana Radyo Hasporo, kuasa hukum Andre Irawan lainnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini