Disebut Jadi Jualan Kripik Usai Gagal Jadi Menantu Presiden Jokowi, Begini Tanggapan Felicia Tissue

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Felicia Tissue menanggapi salah satu media portal yang mengaitkan usahanya jual keripik dengan kegagalannya menjadi mantu presiden.

Felicia Tissue menilai hal itu merupakan tindakan yang sangat tidak profesional karena tidak berbasis fakta.

“Aku tuh bingung mau bilang apa karena kaget. Hati kamu itu ditelak di mana sih?” tulisnya dalam unggahan stori akun Instagram pribadinya.

Dalam pembelaan selanjutnya, Felicia menekankan pentingnya masalah kesehatan mental terutama dampak kejiwaan seseorang.

“Harapan aku tipis bahwa ada lembaga atau sosok siapa pun yang seharusnya memikirkan dampaknya kepada seorang gadis punya kejiwaan itu ada,” tulisnya lagi.

Ia pun menegaskan bahwa usaha yang ia rintis halal maka tidak seharusnya usahanya dinilai rendah oleh netizen.

“Kok usaha yang halal malah dihina seperti itu tuh ‘rendah’. Kalau gitu gak ada yang mau bekerja keras. Uang itu sekecil apapun itu ada nilainya,” tegasnya.

Unggahan Stori Instagram Felicia Tissue

Felicia Tissue kini memang tengah merintis usaha kuliner pertamanya dengan nama Tissipik dan Tissunyit, usaha keripik kentang dan jamu tradisional yang dibuat dari resep sang nenek.

Diketahui sebelumnya bahwa Felicia sempat menjalin hubungan asmara lama dengan bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep setelah akhirnya berpisah lantaran adanya konflik.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Wujudkan Data Statistik Berkualitas untuk Pembangunan, Pemkab Sleman Susun Roadmap Pembangunan Statistik Sektoral Tahun 2025-2045

Mata Indonesia, Sleman – Penyelenggaraan statistik sektoral di Kabupaten Sleman perlu diperkuat guna menghasilkan data statistik sektoral yang akurat, mutakhir, terintegrasi, akuntabel, mudah diakses dan berkelanjutan, sehingga perencanaan pembangunan dapat dilakukan secara lebih tepat, terukur, dan tepat sasaran. Dengan demikian, kebijakan dan strategi penyelenggaraan statistik sektoral secara terinci akan dapat mewujudkan hal tersebut.
- Advertisement -

Baca berita yang ini