Direhabilitasi, Ardhito Pramono Ngaku Nyesal Pakai Narkoba

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Musisi Ardhito Pramono diputuskan menjalani rehabilitasi. Ia pun dibawa ke Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Cibubur Jakarta Timur dari Polres Metro Jakarta Barat.

Sementara itu, pelantun ‘Sudah’ ini mengutarakan permintaan maafnya kepada publik. Ia mengaku menyesal telah memakai barang haram narkoba.

“Untuk masyarakat Indonesia terutama anak-anak muda, saya memohon maaf yang sebesar-besarnya, menyesal sangat menyesal,” ucapnya di Polres Jakarta Barat.

Ia juga memberi pesan pada milenial untuk tetap bisa berkreatif tanpa menggunakan barang haram.

“Anak muda pastinya bisa kreatif tanpa narkoba,” ucapnya.

Lebih lanjut, kondisi Ardhito pun dikabarkan sudah jauh lebih segar. Ia pun akan segera melangsungkan rehabilitasi di RSKO Cibubur.

Sebelumnya, penangkapan Ardhito Pramono atas kepemilikan ganja bikin geger publik. Terlebih, terungkap fakta penyanyi 26 tahun ini sudah memiliki istri.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Mengapresiasi Keberhasilan TNI Tembak Mati Anggota OPM Egianus Kogoya

Oleh : Loa Murib Keberhasilan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam menindak tegas Kelompok OrganisasiPapua Merdeka (OPM) Kodap III Ndugama pimpinan Egianus Kogoya patut mendapatkanapresiasi yang tinggi. Langkah tegas ini menjadi cerminan komitmen negara dalam menjagakeutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sekaligus melindungimasyarakat Papua dari ancaman kekerasan yang kerap dilakukan kelompok separatis. Operasipenindakan oleh TNI di Kampung Aleleng, Distrik Tangma, Kabupaten Yahukimo bukansekadar respons militer, tetapi juga bagian dari upaya mengembalikan ketenangan warga sipildi Papua Pegunungan. Aksi brutal OPM sebelumnya telah mengganggu stabilitas dan menimbulkan luka mendalam, termasuk pembunuhan terhadap para pekerja pembangunan gereja di Wamena. Tak hanya itu, kelompok ini juga terlibat dalam perusakan hutan untuk ladang ganja ilegal, sebuah aktivitasyang menunjukkan bahwa tindakan mereka tidak lagi sekadar bernuansa ideologis, namunjuga merusak ekosistem dan tatanan sosial di daerah tersebut. Dalam konteks ini, langkahTNI hadir sebagai bentuk perlindungan negara terhadap warga yang selama ini hidup dalamketakutan. Informasi dari masyarakat menjadi kunci dalam keberhasilan operasi tersebut. Saat aparatmemperoleh laporan tentang keberadaan empat anggota OPM...
- Advertisement -

Baca berita yang ini