Dipaksa Ibu Ganti Nama, Yesung Jadi Punya Panggilan Beda dari Kim Jong-un

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Mungkin banyak yang tidak tahu personel Super Junior (Suju) yang satu ini dipaksa mengganti nama aslinya sesuai keinginan sang ibunda sehingga memiliki sebutan yang jauh berbeda dari pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un seteru Korea Selatan.

Anggota Suju itu adalah Yesung yang 24 Agustus ini berusia 36 Tahun dengan nama asli  Kim Jong-woon.

Kalau diucapkan dalam satu tarikan nafas mungkin akan terdengar seperti Kim Jong-un pemimpin Korea Utara.

Namun, sesungguhnya sang ibu menghendaki penggantian nama anaknya itu karena kata “Woon” dalam karakter Cina berarti awan.

Menurut anggota Suju lainnya, Leeteuk arti kata itu membuat ibu Yesung merasa hanya memiliki anak dalam bayang-bayang saja.

“Sehingga menurutnya itu tidaklah bagus,” ungkap Leeteuk dalam sebuah acara radio bernama “Sukira” beberapa tahun lalu.

Maka, tanpa izin Yesung, sang ibu pergi ke kantor pendaftaran nama dan mengubah nama anaknya itu.

Ibu Yesung juga mengatakan bahwa ia juga mengubah nama Yesung dalam kartu keluarga. Pengakuan Leeteuk sempat membuat pendengarnya terkejut.

Nama asli Yesung pun kini berubah menjadi Kim Jong-hoon. Yesung pun dalam sebuah kesempatan menyetujui nama baru dan ibunya itu, meski tidak diungkapkan filosofinya.

Tetapi, masyarakat tidak akan tertukar lagi dengan pemimpin Korea Utara jika membicarakan nama asli Yesung.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini