Demi 100 Persen Jadi Orang Korea, Influencer yang Terobsesi Mirip Jimin BTS Rela Kecilkan Penis!

Baca Juga

MATA INDONESIA, LONDON – Influencer Inggris, Oli London yang menjadi viral karena menjalani operasi kosmetik agar mirip anggota boyband K-Pop, BTS telah menghabiskan 250 ribu USD atau sekitar 3,6 miliar Rupiah untuk menjalani 20 prosedur kosmetik.

Oli London terobsesi memiliki wajah yang mirip dengan personel BTS, Park Jimin, menuturkan banyaknya reaksi yang ia terima mana kala mengubah kulit dan parasnya. Pria yang memiliki hampir 700 ribu pengikut di TikTok itu bahkan menerima banyak komentar negatif dan ancaman pembunuhan.

“Tahun lalu ketika saya benar-benar membagikan cerita saya … itu menghebohkan. Seperti, saya berada di Beverly Hills, saya tidak meninggalkan hotel saya selama seminggu,” kata Oli, melansir Yahoo News.

“Pelecehan itu sangat, sangat buruk. Anda tahu, Saya menerima begitu banyak DM yang mengatakan, ‘Kami tahu persis di mana Anda tinggal, kami datang untuk menembak Anda,'” sambungnya.

Sempat menjauhi media sosial selama sebulan, influencer berusia 32 tahun itu kembali aktif dan secara teratur memposting kehidupannya, salah satunya adalah bahwa ia berencana untuk menjalani operasi pengurangan penis agar sesuai dengan ukuran rata-rata pria Korea.

Pada 29 Januari, Oli membagikan rencananya di Twitter. Sejumlah balasan menuduh Oli merampas budaya dan rasisme. Oli mengatakan kepada Newsweek bahwa niat di balik operasi itu adalah agar ia 100 persen menjadi orang Korea.

“Tujuan utama saya adalah untuk mendukung komunitas Korea dan semua orang di seluruh dunia yang mengidentifikasi diri mereka dengan cara yang berbeda,” kata Oli dalam sebuah pernyataan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Produksi Sampah di Jogja masih Didominasi Bahan Organik, DLH Jogja Minta Masyarakat Terapkan Biopori

Mata Indonesia, Yogyakarta - Ketua Tim Penanganan Sampah, DLH Kota Jogja, Mareta Hexa Sevana, menyoroti dominasi sampah organik dalam produksi sampah di wilayahnya yang mencapai lebih dari 50 persen. Mareta menekankan pentingnya perhatian terhadap masalah ini, terutama dari rumah tangga di Kota Yogyakarta.
- Advertisement -

Baca berita yang ini