Dear yang Terima Sogokan Pilkada 2020, Ustaz Das’ad Latif Ingatkan Soal Hukuman di Akhirat Lho!

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020 akan digelar pada Rabu 12 Desember 2020. Pilkada 2020 akan digelar di 270 daerah di Indonesia dengan rincian sembilan provinsi, 37 kota, dan 224 kabupaten.

Jelang pemilihan yang tidak dilakukan di semua daerah di Indonesia ini, Ustaz Das’ad Latif mengunggah video ceramahnya mengenai politik uang saat Pilkada di YouTubenya.

Ceramah Ustaz Das’ad Latif berisi konsekuensi para pemberi dan penerima uang sogokan saat akan menentukan pilihannya di Tempat Pemungutan Suara (TPS). Video itu diberi judul, “Terima serangan fajar tidak membuat kaya, menolaknya tidak membuat anda bangkrut.”

Ustad Das’ad mempersilahkan masyarakat untuk memilih kandidat yang mereka senangi. Tapi ingat, Ustad Das’ad melanjutkan, bahwa pilihan masyarakat terhadap calon yang mereka coblos tersebut akan dipertanyakan di akhirat nantinya.

“Jadi bapak ibu berapa Calon Wali Kota? Silahkan pilih yang anda suka. Tapi ingat, semua yang kamu coblos nanti di akhirat ditanya, kenapa kamu pilih itu,” kata Ustad Das’ad dalam potongan video, dikutip Selasa 8 Desember 2020.

Jika warga memilih calon tertentu dengan alasan telah menerima uang sogokan, maka warga yang memilih itu akan mempertanggungjawabkan segala perbuatannya.

“Kupilih karena dia kasih uang Rp 300 ribu. Malaikat blender dulu ini. Ini semua yang kasih rusak negara kita. Nah, blender ini dua hari. Kita tahu namanya dua hari? Dua ribu tahun,” kata dia.

“Gara-gara uang 500 ribu. Itu kalau Tuhan kasi siksa dia dua hari, kalau dia bilang lima hari?. Itu kalau lima hari. Kalau dia bilang 500 sesuai dengan uang yang dia terima?. Naudzubillah min dzalik,” tambah Das’ad.

Seperti judul video yang ia tuliskan, Ustaz Das’ad menjelaskan, tidak ada orang yang menjadi kaya raya karena telah menerima uang sogokan dari calon saat Pilkada. Begitu pun sebaliknya, tidak ada orang yang menjadi miskin karena menolak uang sogokan dari para calon.

“Demi Allah, tidak ada orang kaya gara-gara terima serangan fajar. Ada kita lihat orang kaya gara-gara terima uang politik?. Ih tawwa ustaz langsung dia kaya. Kenapa? Karena dikasih uang politik 300 ribu. Dia pakai bangun rumah. Ada? Tidak ada,” katanya.

“Ada orang bangkrut karena dia tolak itu uang politik? Kenapa itu bangkrut ustaz? Karena tidak dia terima itu serangan fajar,” sambung Das’ad.

Ustaz Das’ad meminta agar masyarakat tidak memilih calon yang maju pada Pilkada 2020 dikarenakan memberi uang sogokan.

“Maka ibu bapak saudara-saudara sekalian, jangan sampai bapak ibu terima. Kita coblos seseorang karena kita dikasih uang. Itu sogok. Selain melanggar hukum agama, kalau kamu kedapatan. Dan ada yang laporkan ke polisi juga bisa dipenjara di dunia,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini