MATA INDONESIA, JAKARTA – Belakangan ini istilah “ghosting” populer digunakan oleh anak muda yang dalam dunia percintaan. Ghosting sendiri adalah tindakan yang tiba-tiba menghentikan semua komunikasi saat seseorang tidak ingin lagi berkencan tapi tak kuasa mengakhiri hubungan.
Ini biasanya terjadi pada orang-orang yang masih dalam tahap PDKT atau kencan. Di mana Kamu atau gebetan Kamu tiba-tiba saja menghilang tanpa melakukan kontak sama sekali, baik melalui telepon, pesan singkat, email, atau media lainnya.
Hayo ngaku, siapa nih yang tukang ghosting? Meski ini bukanlah hal yang baik untuk dilakukan, tapi, mungkin Kamu merasa doi bukan orang yang tepat dan Kamu perlahan mencoba untuk mundur.
Perlu diingat pula, jangan nge-ghosting orang hanya karena keisengan atau penasaran. Bagaimanapun, itu menyakitkan dan mungkin gebetan Kamu adalah orang yang benar-benar baik.
Buat Kamu yang suka ghosting, ketahuilah bahwa ada cara yang lebih sopan, namanya Caspering. Penyebutan ini digunakan karena sama dengan hantu kartun favorit semua orang yang baik hati bernama Casper.
Dilansir dari Bustle, caspering ini ini hanya berkaitan dengan komunikasi yang baik. Dr. Ramani Durvasula, yang merupakan psikolog dan profesor psikologi di California State University, Los Angeles, mengatakan alasan orang nge-ghosting adalah karena takut, cemas, takut menyakiti seseorang.
Mereka takut memilih perlahan menghilang untuk kencan yang tidak mereka inginkan. Kata dia, mungkin, alasan lainnya adalah karena mereka tidak menganggapnya penting dan tidak benar-benar mengenal orang tersebut.
Meskipun ketidaktertarikan orang lain mungkin menyakitkan, cobalah untuk tidak tersinggung jika itu terjadi pada Kamu. Tapi itu menunjukkan bahwa penting untuk memperhitungkan perasaan orang, bahkan dalam pertemuan biasa ini.
Lebih lanjut, Durvasula, mengatakan etiket ghosting yang ramah bermuara pada kesopanan dan kepemilikan. “Karena takut ‘menyinggung’ atau menyakiti seseorang, orang malah memilih untuk membingungkan mereka. Saya tidak yakin apa yang lebih buruk,” katanya.
“Jika Kamu akan menjadi ‘ghost’ dengan cara yang ramah, cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan mengatakan untuk yang terakhir kalinya, ‘Senang bertemu denganmu. Aku harap Kamu hidup dengan baik,’ atau sesuatu seperti itu. finalitas untuk itu dan tidak mengundang keterlibatan lebih lanjut.”
Di zaman serba digital seperti saat ini, ada begitu banyak komunikasi terjadi secara online. Jika Kamu bertemu seseorang secara langsung, jadilah berani dan katakan sesuatu yang memberi tahu orang tersebut bahwa Kamu tidak lagi tertarik untuk mengejar sesuatu, kata Durvasula. Semoga mereka baik-baik saja!
Kamu bisa menjadi baik saat Kamu mengatakan bagaimana perasaanmu. Meskipun ada, sekali lagi, banyak alasan berbeda yang mungkin membuat seseorang nge-ghosting, sebagian besar itu berkaitan dengan fakta bahwa tidak merasakann adanya kecocokan.
“Penting untuk disadari bahwa kita semua berada di kedua sisi menolak atau menolak orang lain. Dengan mengingat hal ini, sesuaikan pendekatan Anda dengan bagaimana Anda ingin diperlakukan,” kata psikoterapis Becky Paulits, LCSW.
Paulits mengatakan ada beberapa hal yang dapat Kamu lakukan agar proses tersebut tidak terlihat kejam untuk gebetan Kamu. “Jika Kamu tidak ingin tetap berhubungan dengan seseorang, mulailah memperpanjang waktu respons Kamu kepada mereka sehingga pikiran mereka mulai mempertanyakan minat Kamu dan mulai memproses fakta bahwa Anda mungkin tidak tertarik,” kata Paulits.
“Kalau begitu biarkan mereka kalau Kamu tidak tertarik secara romantis tapi hargai waktu yang kau habiskan bersama. Semoga mereka beruntung dalam perjalanan kencan mereka akan menandakan akhir dari komunikasi,” lanjutnya.
Sejak saat itu, jika Kamu tidak ingin tetap berhubungan, jangan menanggapi di masa mendatang. Bersikap hormat, jujur, dan jelas adalah jalan yang harus ditempuh.
Pesan moralnya adalah berusaha untuk bersikap baik dan terus terang mungkin. Semakin banyak kita mempraktikkannya, semakin kita menerimanya!
