Dampak Mengerikan yang Mengintai Para Penggila Pedas

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Bagi pecandu pedas, makan tanpa sambel atau cabai akan terasa kurang nikmat. Bahkan, beberapa orang cukup nekat mencoba berbagai jenis cabai yang disebut-sebut yang paling pedas, seperti cabai Trinidad Moruga Scorpion. Lalu, apa dampaknya mengkonsumsi makanan yang ekstra pedas?

Tahukah Anda, ternyata senyawa yang memberi rasa pedas pada cabai adalah fitonutrien yang dinamakan capsaicin. Senyawa ini merangsang serabut saraf di mulut dan lidah dan menyebabkan sensasi nyeri atau pedas.

Menurut Ahli Gizi Wendy Bazilan, mengutip laman Health, anggapan cabai dapat merusak lidah dan kerongkongan adalah sebuah mitos. Namun, bukan berarti konsumsi makanan super pedas tidak berdampak buruk. Ketika makan pedas, otak akan menerima sinyal ‘rasa sakit’ yang berdampak mual atau muntah.

Akibat dari muntah itu, maka asam yang keluar dari perut dapat melukai kerongkongan, bahkan pada jenis cabai tertentu bisa berefek pada kerusakan yang serius.

Pada 2016, ada sebuah kasus seorang penggila pedas kerongkongannya berlubang karena terbakar akibat mengkonsumsi cabai Bhut Jolokia atau ghost pepper dalam sebuah kontes makan.

Namun, tak hanya dampak buruk, cabai pun bisa memberi manfaat bagi kesehatan. Dalam beberapa penelitian disebutkan capsaicin pada cabai dapat membantu menurunkan berat badan dengan cara menekan nafsu makan dan membantu pembakaran kalori lebih banyak.

Namun, untuk benar-benar mendapatkan manfaat cabai, Anda harus bijak dalam memilih jenisnya. Menurut Wendy Bazilan, pilihlah cabai dengan kadar capsaicin sedang atau tidak terlalu tinggi.

“Lebih baik makan cabai yang sudah dicampur makanan, daripada memakannya secara langsung,” kata Wendy. (Ryan)

Berita Terbaru

Bersinergi Menjaga Netralitas Pemilu Demi Pilkada yang Berkualitas

Jakarta - Netralitas aparatur sipil negara (ASN) menjadi perhatian utama dalam menjaga kualitas Pilkada Serentak 2024. Badan Pengawas Pemilu...
- Advertisement -

Baca berita yang ini