MATA INDONESIA, JAKARTA – Kanker serviks adalah penyakit berbahaya yang menyerang leher rahim atau bagian dari organ reproduksi wanita.
Menyusul peluncuran situs resmi US Centers for Disease Control and Prevention, serviks adalah organ penghubung antara vagina dan rahim atau tempat tumbuhnya janin saat wanita hamil.
Kanker serviks merupakan salah satu penyakit yang paling menakutkan bagi wanita. Kanker serviks merupakan penyakit yang dapat menyebabkan kematian pada yang terkena.
Tidak hanya itu, kanker serviks tidak akan menunjukkan gejala apapun pada awal pertumbuhan sel kanker. Gejala muncul setelah sel kanker tumbuh dan menyebar ke organ dan bagian tubuh lainnya.
Berbagai tes dapat dilakukan untuk mengontrol masalah kesehatan yang terkait dengan penyakit ini. Kanker serviks yang terdeteksi dapat segera diobati sesuai dengan tingkat keparahan penyakitnya. Kanker serviks bisa dialami oleh mereka yang masih tergolong muda, tidak hanya orang dewasa atau mereka yang sudah mencapai usia tua. Berikut adalah beberapa cara terbaik untuk mencegah kanker serviks.
Penyebab kanker serviks Penyebab kanker serviks utamanya berasal dari infeksi human papilloma virus (HPV) yang biasanya menular lewat hubungan seks.
Berikut beberapa cara mencegah kanker serviks yang bisa dilakukan para wanita untuk menurunkan risiko penyakit ini:
- Vaksin kanker serviks
Cara pertama mencegah kanker serviks adalah melakukan vaksin. Kamu bisa mengurangi risiko terkena kanker serviks dengan suntik vaksin HPV (human papilloma virus). Manfaat vaksin HPV dapat mencegah segala jenis penyakit yang disebabkan oleh HPV, termasuk kutil kelamin dan kanker serviks. Virus ini dapat menyerang pria dan wanita, terutama pada vagina, penis, leher rahim, bibir vagina, mulut, dan saluran napas bagian atas.
Melansir laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), terdapat dua jenis vaksin HPV di Indonesia, yakni bivalen dan tetravalen. Vaksin HPV bivalen menyasar jenis HPV 16 dan 18 untuk mencegah kanker serviks. Sedangkan vaksin HPV tetravalen menyasar jenis HPV 6, 11, 16, dan 18 berguna untuk mencegah kanker serviks sekaligus kutil kelamin. Pemberian vaksin HPV di Indonesia diarahkan untuk remaja perempuan mulai usia 10 tahun ke atas untuk mencegah kanker serviks.
Vaksinasi HPV diberikan dua dosis untuk anak usia 10-13 tahun, dan tiga dosis untuk anak usia 16-18 tahun. Jadwal pemberian vaksin HPV selang sebulan sejak kali pertama penyuntikan, dan jaraknya paling lama enam bulan selang penyuntikan pertama. Apabila jadwal pemberian vaksin terlewat karena sakit atau hal lain, suntik vaksin HPV tidak perlu diulang. Cukup kejar suntik vaksin agar dosisnya lengkap.
- Cek leher rahim secara berkala
Cara kedua mencegah kanker serviks adalah rutin cek leher rahim. Melansir NHS, skrining atau pemeriksaan leher rahim dapat mendeteksi perubahan abnormal pada serviks sejak dini. Wanita berusia 25-49 tahun disarankan untuk melakukan pemeriksaan leher rahim setiap tiga tahun sekali.
Sedangkan wanita berusia 50-64 tahun perlu memeriksakan kondisi leher rahimnya setiap lima tahun sekali. Skrining leher rahim ini penting, termasuk untuk wanita yang sudah pernah disuntik vaksin HPV. Pasalnya, ada banyak faktor risiko yang menyebabkan seseorang terkena kanker leher rahim. Terutama jika wanita termasuk kelompok berisiko tinggi terkena kanker serviks. Wanita yang berasal dari penderita kanker serviks dan punya gaya hidup tidak sehat berisiko terserang penyakit ini.
- Hindari kebiasaan merokok
Cara ketiga mencegah kanker serviks adalah setop merokok. Rokok dapat menghambat kemampuan tubuh ketika menghadapi infeksi HPV. Kondisi ini apabila dibiarkan berkepanjangan bisa berkembang menjadi kanker. Jika kamu saat ini kesulitan berhenti merokok, coba minta bantuan dari klinik berhenti merokok di sejumlah puskesmas, rumah sakit, atau layanan kesehatan terpercaya lainnya. - Seks secara aman
Cara keempat mencegah kanker serviks adalah melakukan seks secara aman. Sebagian besar kanker serviks terkait dengan infeksi HPV yang ditularkan lewat hubungan seks. Untuk menurunkan risiko penyakit ini, wanita bisa melakukan seks yang lebih aman. Melansir Cancer.net, berikut beberapa cara membantu mencegah dan menurunkan risiko kanker serviks:
- Hindari pernikahan dini, jangan berhubungan seks ketika usia belum menginjak 18 tahun, dan tunda kehamilan ketika usia belum genap 20 tahun
- Jangan gonta-ganti pasangan seks karena rentan jadi pintu penularan infeksi HPV dan penyakit menular seksual lainnya
- Lakukan seks aman dengan perlindungan kondom
- Hindari hubungan seks dengan orang yang punya banyak pasangan seks
- Jangan berhubungan seks dengan orang yang terkena penyakit kutil kelamin
- Jalani hidup sehat
Selain mendapatkan vaksin dan rutin melakukan pemeriksaan, sebaiknya jalani gaya hidup sehat dengan perbanyak olahraga dan atur pola makan seimbang dengan penuhi kebutuhan nutrisi serta gizi. Menjalani gaya hidup sehat secara teratur dapat menurunkan risiko kanker serviks.
Itulah beberapa cara pencegahan kanker serviks yang bisa dilakukan di usia muda. Tidak hanya kanker serviks, dengan rutin berolahraga, kamu juga dapat terhindar dari berbagai gangguan kesehatan yang dapat terjadi.
Reporter: Syifa Ayuni Qotrunnada