Bunga Bangkai di Kebun Raya Bogor Menguncup, Pengunjung: Bukan Rezekinya

Baca Juga

MATA INDONESIA, BOGOR – Bunga bangkai raksasa (Amorphophallus Titanum) di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat, mekar sempurna pada Jumat 3 Januari 2020.

Bunga bangkai ini sempat menghebohkan warga Indonesia khususnya daerah Bogor, Jawa Barat. Bunga ini pun menarik perhatian pengunjung dan pemerintah Kota Bogor.

Namun sayangnya, hari ini bunga bangkai tersebut sudah mulai menguncup. Hal ini pun mendapat tanggapan dari Dra.Yuzammi, M.Sc sebagai Peneliti Amorphophallus Titanum di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

“Bunga bangkai itu mekar cuma beberapa jam saja yang bagus. Jumat malam sampai paginya itu masih bagus. Karena tidak terjadinya pembuahan makanya cepat layu,” kata Yuzammi saat dihubungi Minews pada Senin 6 Januari 2020.

Yuzammi juga mengatakan, bunga bangkai bisa dilihat dalam kurun waktu seminggu saat pemekaran, tapi itu juga dalam kondisi yang tidak bagus.

“Ya memang siklusnya begitu, bagusnya cuma sebentar. Kalo bisa bertahan lama itu karena terjadinya pembuahan,” lanjutnya.

Layunya bunga bangkai ini masih belum diketahui pengunjung, salah satunya Sabar warga asal Cilegon, Banten. Ia bersama keluarga sengaja datang ke KRB untuk rekreasi.

“Ngga kecewa sih. Iyaa ke sini sama anak2, saudara, dan Ibu mertua, terus pas kesini nguncup, bukan rezekinya berarti,” ujar Sabar kepada Minews.

Menurut Sabar ada untungnya juga datang dalam keadaan menguncup, “Karena kalo dateng pas mekar ramai dan belum tentu bisa foto.”

Meski demikian, pengunjung Kebun Raya Bogor harus bersabar menunggu bunga bangkai ini mekar kembali dalam kurun waktu 3-5 tahun ke depan. (Anita Rahim)

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini