Bukan Kaleng-kaleng, Agnez Mo-Rich Brian Masuk Asia’s 100 Digital Stars Forbes

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kabar gembira datang dari para musisi tanah air yang kembali mengharumkan nama Indonesia . Solois Agnez Mo dan rapper, Rich Brian masuk dalam 100 daftar bintang paling berpengaruh secara digital sepanjang 2020, versi majalah Forbes.

Daftar tersebut baru dibuat oleh Forbes pada 7 Desember 2020 lalu. Daftar ini memuat sosok penting dalam dunia hiburan seperti penyanyi, band dan bintang film serta televisi dari seluruh wilayah Asia-Pasifik yang dianggap menggemparkan dunia digital.

Forbes menyebut, daftar ini sebagai apresiasi terhadap para sosok yang telah memberikan kontribusi kepada warga dunia. Mereka tetap memberikan pesan positif, meski ada penundaan jadwal konser dan aktivitas hiburan lain akibat pandemi Covid-19.

Dari segi kriteria, Forbes melihat dari aktivitas mereka di sosial media. Majalah ini juga melihat dari respons dan keterlibatan para pengikut mereka untuk memutuskan musisi tersebut masuk dalam salah satu sosok di daftar tersebut.

“Dengan kehadiran media sosial mereka yang kuat, para pelopor ini telah mengumpulkan jutaan pengikut setia di seluruh platform populer, menjadikan mereka terkenal di dunia maya seperti saat mereka di panggung dan layar,” kata Forbes Asia dalam laman resmi mereka.

Agnez Mo dan Rich Brian merupakan musisi Indonesia yang mulai berkarier di Amerika Serikat. Bahkan, mereka sempat berkolaborasi dengan musisi internasional seperti Chris Brown, hinggan grup band asal Korea Selatan, Day Six.

Selain Agnez Mo dan Rich Brian, beberapa musisi tanah air lainnya juga turut masuk dalam daftar 100 bintang paling berpengaruh secara digital sepanjang 2020 versi majalah Forbes, yakni Raisa Andriana dan Cinta Laura.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini