MATA INDONESIA, JAKARTA – Seorang Talent Coordinator mengungkapkan tindakan kekerasan yang dilakukan oleh seorang sutradara kepada crew film.
Melalui unggahan stori pada laman media sosial Instagram, Talent Coordinator dengan akun @juandini ini mengaku baru berani mengungkapkan kejadian tersebut setelah proses syuting film tersebut sudah rampung.
“Asli ya udah seminggu ini rasanya sesek dada nahan emosi ga bisa keluar karena mandang PH nya & biar ga ganggu produksi shooting. Sekarang shooting sudah selesai, boleh ya aku luapin disini & semoga kalian bisa lebih berhati2 aja kalau kerja sama dengan orang ini,” tulisnya.
Lebih lanjut, Juandini mengatakan bahwa oknum sutradara yang melakukan tindakan kekerasan ini melabeli dirinya dengan julukan ‘Sutradara Ganteng’.
“Dia menyebut dirinya “SUTRADARA TERGANTENG”, tapi mohon maaf ya naudzubillahiminzalik yang gue liat ga ada ganteng2nya dari mulut, perbuatan, dll,” jelasnya.
Ia pun mengatakan, bahwa ada salah satu crew perempuan yang mendapatkan tindakan kekerasan berupa tamparan dan dorongan dari sutradara tersebut.
“APA PANTES LAKI2 MENAMPAR & MENDORONG PEREMPUAN?? BUKAN HANYA NAMPAR & DORONG, TAPI JUGA TERIAK2 DI HT & MICROPHONE DENGAN KATA-KATA KASAR & DIDENGAR SAMA RATUSAN CREW & EXTRAS DI HARI ITU,” sambungnya.
Juandini pun menjelaskan kronologi singkat tindakan kekerasan yang dilakukan oleh sang sutradara. Ia berkata saat syuting ada hal diprotes oleh sutradara soal kostum, tetapi sutradara tersebut malah meluapkan emosi kepada telco (talent coordinator).
“Berawal di scene pensi, dgn extras ratusan, telco gue dipanggil lalu ditanyalah sama dia udah dengan keadaan emosi, kenapa bajunya begini? Ya dijawab itu baju udah dipilihin sama wardrobe, dia masih ga terima, nanya lagi kenapa bajunya begini gue ga suka sambil marah2, ya telco gue bilang ga tau itu dari wardrobenya, langsunglah DITAMPAR LALU DIDORONG !!!” bebernya.
Sebagai Talent Coordinator, Juandini mengaku tidak terima dengan adanya tindakan kekerasan yang dilakukan oleh sang sutradara di lokasi syuting.
“Gua aja sampe detik ini ga terima liat ‘anak’ atau anggota dari tim gue ditampar, apalagi orang tuanya. Inget !! Lu punya anak perempuan. Gue bisa sebut ini kekerasan dalam lingkungan pekerjaan shooting kita. Dan HARUS KITA CANTUMIN DALAM KONTRAK,” tegasnya.
