MATA INDONESIA, NEW YORK – Nilai mata uang Dolar AS terus terpuruk terhadap mata uang utama lainnya pada perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB). Pelemahan terjadi di tengah penguatan euro yang didukung Bank Sentral Eropa (ECB) untuk menaikkan suku bunga secara agresif pekan depan.
Dolar AS tergelincir terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada perdagangan Rabu 31 Agustus 2022 (Kamis pagi 1 September 2022 WIB).
Mengutip Antara, Kamis, 1 September 2022, indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama rivalnya, turun 0,07 persen menjadi 108,6980. Euro menguat setelah Eurostat melaporkan bahwa inflasi di zona euro mencapai rekor baru 9,1 persen pada Agustus karena harga energi dan makanan terus naik.
Laporan inflasi panas mendorong seruan untuk kenaikan suku bunga besar ketika ada pertemuan Bank Sentral seluruh Eropa. Sebelumnya, inflasi Jerman berjalan pada level tertinggi dalam hampir 50 tahun. Nyaris semua petinggi perbankan di sejumlah negara Eropa meminta kenaikan suku bunga.
Pada akhir perdagangan New York,
- Euro naik menjadi USD 1,0046 dari USD 1,0024 di sesi sebelumnya.
- Pound Inggris turun menjadi USD 1,1617 dari USD 1,1658.
- Dolar Australia turun menjadi USD0,6849 dengan USD0,6857.
- Sedangkan dolar AS menjadi 138,74 yen Jepang, lebih tinggi dari sesi sebelumnya.
- Dolar AS meningkat menjadi 0,9762 franc Swiss dengan 0,9736 franc Swiss. Dan meningkat menjadi 1,3122 dolar Kanada.