Berdebat dengan Istri Perkara ‘Percaya Dukun’, Firdaus Oiwobo Bikin Netizen Geram

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Video perdebatan antara Firdaus Ouiwobo dengan istri yang membahas percaya kepada dukun viral di media sosial.

Dalam video yang beredar, Firdaus Oiwobo yang sedang menyantap makanan mempertanyakan orang-orang yang tidak percaya kepada dukun.

Ia juga mengatakan bahwa orang yang tidak percaya akan dukun terutama orang islam, maka syahadatnya akan batal.

“Jadi orang yang nggak percaya dukun batal syahadatnya justru. Syahadatnya bisa batal,” kata Firdaus.

“Kok percaya dukun sih,” sahut istrinya.

“Harus percaya dukun,” jawab Firdaus.

“Itu mah musyrik. Gimana sih,” timpal sang istri.

Sang istri pun kembali mengingatkan Firdaus Oiwobo agar tidak percaya kepada dukun yang menurutnya merupakan musyrik.

“Emang dukun apa dulu,” tutur Firdaus.

“Yah kan kita nggak boleh percaya sama manusia. Ini kan dukun manusia,” jelas sang istri.

Firdaus Oiwobo pun tetap pada pendiriannya, dan menjelaskan pandangannya akan dukun serta menyebut pemikiran sang istri dan orang-orang yang tidak percaya dukun salah dan bodoh.

“Hmm kamu salah lagi. Pemahamannya salah. Salah kamu. Ini yang harus diluruskan karena kalian-kalian itu sudah terlanjur bodoh, dikebiri oleh orang-orang ateis dan komunis,” jelas Firdaus.

Perdebatan antara Firdaus Oiwobo dan sang istri pun berhasil membuat netizen yang melihat video tersebut geram dan tidak habis pikir.

“Warasan istrinya,” tulis netizen.

“Mungkin istrinya menyesal menikah dengannya,” sahut netizen.

“Emang agak lain ini orang,” tambah netizen.

“Lawak terus nih orang mending ikut stand up comedy aja,” timpal netizen.

“Awal mula gejalanya gimana si pak?,” tutup netizen.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Upayakan Berantas Penumpukan Sampah Liar, Pemkab Bantul Optimalisasi 15 TPS3R

Mata Indonesia, Bantul - Pemkab Bantul terus mencari solusi terhadap sampah yang belum terkondisi di beberapa titik. Tak jarang masyarakat hingga pelaku usaha cukup kesulitan harus membuang kemana sampah mereka.
- Advertisement -

Baca berita yang ini