MATA INDONESIA, JAKARTA – Demam Piala Thomas dan Uber memang tak segebyar 4-5 tahun lalu seiring dengan semakin meredupnya prestasi olahraga bulu tangkis Indonesia. Namun tetap saja, selain sepak bola, bulu tangkis atau badminton masih menjadi olahraga favorit saat ini. Termasuk pada situasi Pandemi Covid-19.
Hal ini karena jarak dari tiap pemain dan lawannya cukup aman dan sesuai protokol kesehatan.
Olahraga ini juga ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh kita. Seperti menjaga berat badan, meningkatkan fungsi otak, menjaga imun, dan memperkuat sendi dan otot.
Bulu tangkis merupakan olahraga yang termasuk dalam permainan bola kecil. Cara memainkannya dengan cara menjatuhkan bola atau shuttlecock di bidang permainan lawan. Perpindahan bola dalam badminton dengan menggunakan raket. Bisa bermain pasangan atau lawan berdua (ganda dan tunggal).
Permainan Badminton biasanya cepat dan membutuhkan gerak refleks yang baik. Pemain juga harus memiliki kebugaran yang baik untuk memainkan permainan ini.
Bermain bulu tangkis juga harus punya pengetahuan teknik dalam bermain. Seperti drive, overhead, dan drop shot.
- Teknik drive adalah teknik pukulan bulu tangkis dengan memukul kok secara cepat dan mendatar. Posisi kok saat kembali ke lawan harus datar agar lawan tidak mudah melakukan smash atau drop shot.
- Overhead merupakan teknik pukulan bulu tangkis yang sekilas mirip dengan pukulan. Bedanya, pukulan overhead tidak menggunakan tenaga sebesar saat melakukan smash.
- Shot dalam badminton adalah pukulan menukik ke area tengah atau depan lawan. Teknik ini untuk memaksa lawan bergerak menangkis bola dari bawah.
Nah, pertanyaanya berapa anggaran yang harus kita keluarkan untuk bermain badminton?
Pertama-tama kita harus punya raket.
Tidak sulit menemukan keberadaan alat itu. Harganya pun bervariasi, mulai dari yang murah sekali hingga mahal banget. Tapi ternyata, ada sejumlah pemukul shuttlecock untuk kelas pro yang banderol harganya cukup rasional. Merk lokal seperti Li-Ning yang banderol harganya Rp 250.000, Astec dengan harga Rp 350.000. Tak usah khawatir, ada juga raket lokal lainnya dengan harga di kisaran Rp 100.000 dengan kualitasnya yang baik.
Sewa Lapangan
Sebenarnya bermain bulu tangkis bisa di mana saja. Yang penting ada lapangan luas. Namun untuk bermain secara proper, kamu bisa sewa lapangan bulu tangkis seperti di GOR, atau memang lapangan outdoor jika ingin terkena sinar matahari. Untuk biaya sewanya beragam. Tergantung dimana kalian tinggal.
Namun biasanya untuk sewa lapangan GOR hanya merogoh kocek Rp 60.000 per jam nya.
Shuttlecock
Permainan ini membutuhkan shuttlecock atau kok sebagai perangkat utama. Shuttlecock atau bola dalam permainan bulu tangkis terbuat dari bulu alami dan gabus berbahan serat kayu dari pohon ek (oak). Namun, seperti dikutip dari laman Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF), kedua bahan tersebut bisa digantikan dengan bahan sintetis lain dengan karakteristik serupa.
Aturan dari BWF menyebut jumlah bulu pada kok bulu tangkis yaitu 16 bulu yang melingkar dan tertancap pada bagian dasar berupa gabus. Ukuran shuttlecock atau kok berdiameter dasar sekitar 25-28 milimeter, panjang tiap helai bulu 62-70 milimeter. Adapun berat kok bulu tangkis yaitu sekitar 4,75 hingga 5,5 gram. Selain itu, lingkaran pada bagian atas yang diukur dari tiap ujung bulu harus berada pada kisaran ukuran 58 sampai 68 milimeter.
Harganya, biasanya satu kok rata-rata sekitar Rp 2.500. Ini kualitasnya biasa saja. Namun kok yang bagus rata-rata dijual dalam satu box yang isinya 5-10 dengan harga variatif dari Rp 45,000 – 150,000.
Satu kok ini hanya terpakai dalam satu permainan saja.
Cukup murah kan?
Reporter: Fadila Aliah Hakim