MATA INDONESIA, JAKARTA – Gaes, terbayang kan saat kita kentut dan aroma yang keluar tercium busuk? Pertanyaan dari kawan yang tak sengaja mencium aromanya itu rata-rata,” Habis makan telur ya?”
Nah, benarkah kentut dengan aroma busuk gara-gara kita makan telur?
Kentut adalah cara tubuh untuk mengeluarkan limbah gas proses pencernaan pada tubuh. Kentut merupakan hal yang wajar, bahkan kentut dapat menandakan bahwa sistem pencernaan seseorang berfungsi dengan baik. Normalnya orang akan kentut 10-20 kali dalam sehari.
Kentut dapat terjadi akibat terbentuknya udara oleh gas dari metabolisme bakteri di usus. Kadang, penyebab kentut bau karena konsumsi makanan atau minuman tertentu. Sebagian besar orang pasti memiliki pertanyaan ini di benak mereka. Mengapa kentut dapat berbau sangat tidak enak? Apa penyebab bau pada kentut?
Penyebab bau kentut karena kandungan hidrogen sulfida (sulfur) dan zat mercaptan. Kedua senyawa ini mengandung belerang atau sulfur. Apabila kandungan sulfur sulfida dan mercaptan bakteri semakin banyak, maka dijamin bau kentutnya semerbak sekali.
Namun, tak semua kentut memiliki bau yang sama. Menurut beberapa penelitian, banyak faktor yang memengaruhi kentut seseorang berbau tidak enak, mulai dari makanan hingga tanda ada penyakit tertentu.
Terdapat mitos yang beredar di masyarakat sejak lama bahwa setelah mengonsumsi telur, kentut akan menjadi sangat bau. Ternyata hal tersebut bukan hanya sebuah mitos namun memang fakta.
Konsumsi protein mampu membuat kentut lebih bau. Penyebabnya karena usus yang memproduksi 7 kali lipat gas hasil dari hidrogen sulfida. Protein memang terbukti memuat kentut menjadi lebih bau.
Telur juga merupakan salah satu bahan makanan yang memiki serat tinggi. Mengonsumsi makanan berserat tinggi secara berlebihan justru memicu bau tidak enak pada kentut. Hal ini karena tubuh membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mencerna makan makanan berserat.
Namun jangan khawatir dan tidak perlu untuk berhenti makanan berprotein dan berserah tinggi seperti telur, daging, maupun susu. Cukup atur pola makan dan tidak memakan makanan secara berlebihan
Reporter: Shafira Annisa