Benarkah Telinga Berdengung Pertanda Ada yang Membicarakanmu? Ini Faktanya

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Banyak cerita mengenai hal yang terjadi pada diri seseorang. Salah satunya telinga berdengung yang kerap diartikan sebagai tanda karena ada yang sedang membicarakan orang tersebut.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, orang dulu percaya bahwa, kalau telinga sebelah kanan berdengung itu artinya ada seseorang yang sedang membicarakan hal yang baik.

Hal itu sebaliknya, jika yang berdengung telinga sebelah kiri, maka ada seseorang yang sedang membicarakan hal buruk.

Ternyata kepercayaan bahwa dengungan berarti ada yang membicarakan sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu.

Dalam buku Natural History yang ditulis oleh Gaius Plinius Secundus lebih dari 2.000 tahun lalu, tertulis kata tinnire yang berarti berdengung.

Kata tinnire inilah yang kemudian menjadi asal-usul kata tinnitus. Tinnitus (dering di telinga) sendiri artinya adalah sensasi telinga mendengar dering, dengungan, siualan, atau bunyi-bunyi seperti “nging” di dalam telinga.

Secundus menyebut cerita mengenai tinnitus dan kepercayaan soal adanya orang lain yang sedang membicarakanmu, sudah ada setidaknya sejak 2 abad lalu.

Secara sains, sensasi dan bunyi yang didengar oleh orang-orang yang mengalami tinnitus adalah berbeda-beda. Tinggi rendahnya bunyi yang didengar, atau jenis bunyi yang terdengar ketika telinga berdengung ternyata dipengaruhi oleh detak jantung.

Sementara itu, secara umum tinnitus tidak berbahaya bagi kesehatan dan bukan suatu penyakit. Namun jika dengung telinga terjadi terus-menerus, kemungkinan ada masalah di dalam dirimu. Terutama bila dengungan tersebut menyebabkan rasa sakit di bagian tubuh lainnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Mengapresiasi Upaya Terpadu Lembaga Negara Berantas Judi Daring

Oleh : Andika Pratama Maraknya praktik judi daring di Indonesia tidak hanya menjadi persoalan moral dan sosial, tetapitelah menjelma menjadi ancaman serius terhadap ketahanan ekonomi dan keamanan digital nasional. Modus operandi yang semakin canggih, jaringan lintas negara, hingga keterlibatanakun bank dan dompet digital membuat praktik ini tak lagi bisa ditanggulangi oleh satu lembagasecara terpisah. Dalam konteks inilah pentingnya kolaborasi lintas lembaga untuk menanganijudi daring dengan pendekatan yang sistemik dan menyeluruh. Penindakan terhadap judi daring tidak bisa dilakukan secara sporadis atau parsial. KepalaEksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dian Ediana Rae menegaskanbahwa pendekatan yang diperlukan harus menyentuh semua sisi: dari pencegahan, edukasi, deteksi, hingga penindakan. Tidak cukup hanya mengandalkan kerja sama bilateral seperti antaraOJK dan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), melainkan diperlukan sinergi kolektifyang melibatkan seluruh komponen pengawasan dan penegakan hukum negara. Upaya pemblokiran rekening terindikasi judi daring adalah langkah penting yang telah dilakukanOJK bersama perbankan. Berdasarkan data Komdigi, sekitar 17 ribu rekening telah diblokirkarena dicurigai terkait dengan transaksi judi daring. Namun, kerja teknis ini hanya akan efektifbila didukung oleh sistem identifikasi yang kuat. Penggunaan parameter dalam mendeteksiaktivitas mencurigakan, analisis nasabah, hingga pengawasan terhadap rekening dormant menjadi bagian dari sistem pengawasan keuangan yang tengah diperkuat. Selain itu, pendekatan sistemik juga menyentuh aspek regulasi. Masih terdapat celah atauloophole dalam sistem keuangan yang bisa dimanfaatkan oleh pelaku judi daring. Maka dari itu, pertemuan intensif antara OJK dan direktur kepatuhan dari berbagai bank menjadi krusial untukmenyusun formulasi regulasi yang lebih ideal. Tujuannya adalah menyempurnakan mekanismeidentifikasi rekening mencurigakan serta memperkuat langkah enhanced...
- Advertisement -

Baca berita yang ini