MATA INDONESIA, JAKARTA – Jagat hiburan tengah dihebohkan soal drama perselingkuhan yang dilakukan dua personel Sabyan Gambus, Nissa dan Ayus. Perselingkuhan itu terjadi sejak tahun 2018 dan sudah sempat tercium istri Ayus, Ririe Fairuz beberapa waktu lalu.
Nissa dan Ayus merupakan partner kerja dan sama-sama anggota grup musik Sabyan Gambus. Hal ini membuat netizen berpikir perselingkuhan mereka dimulai karena seringnya bertemu saat bekerja.
Praktisi Psikolog, Intan Erlita pun membenarkan hal tersebut. Lewat wawancara bersama Mata Indonesia, ia mengatakan seringnya lawan jenis bertemu termasuk di tempat kerja bisa menimbulkan benih-benih asmara yang tak terduga.
“Ini memang rentan terjadi dalam ruang lingkup itu,” ucap Intan saat dihubungi Minews.id, Minggu 21 Februari 2021.
Untuk itu, Intan memberikan tips agar partner kerja lawan jenis yang sudah memiliki pasangan bisa profesional dan tak terlibat cinta lokasi atau cinlok. Penasaran? Yuk simak!
1. Pastikan Urusan Hanya Pekerjaan
Hal pertama yang harus dilakukan ialah memastikan urusan kamu dan rekan lawan jenis hanya sebatas pekerjaan. Sebab, jika merembet ke persoalan pribadi, bukan tak mungkin kamu akan ngobrol lebih jauh dengan dia.
“Pastikan obrolan hanya soal kerjaan ya, karena kalau sudah masuk ranah pribadi, bisa kemana-mana,” kata Intan.
2. Tidak Pergi Berduaan
Jika mengharuskan pergi bersama saat bekerja, ada baiknya ajak beberapa teman kamu juga ya. Pergi hanya berdua dengan dia akan membuat kamu terus mengulik topik pembicaraan. Tentu, jika semakin dalam, rasa nyaman bisa mendadak timbul.
“Ajak tim lain, tujuannya agar menghindari hal-hal yang gak diinginkan,” ucapnya.
3. Saling Mengenalkan Keluarga
Terakhir, saling kenalkan keluarga dan pasangan ke partner kerjamu. Dengan begitu, dia tahu kalau kamu sudah ada yang punya. Begitu juga sebaliknya, kamu juga jadi tahu kalau dirinya tak lagi sendiri.
“Jadi, kalau ada cara kantor atau apa pun kita bisa kenalkan pasangan kita, dan yang terpenting juga ialah kontrol diri. Jika kamu merasa hubungan kerja kamu dan dia menjurus ke arah sana (perseingkuhan), baiknya hindari saja karena taruhannya adalah keluarga,” kata Intan.