Bakal Kelar Wamil, Lee Jong Suk Diincar untuk Bintangi Sekuel “The Witch: Part 1. The Subversion”

Baca Juga

MATA INDONESIA, SEOUL – Belum kelar menjalani masa wajib militernya alias wamil, aktor tampan Lee Jong Suk sudah diincar untuk untuk tampil secara khusus dalam sekuel film “The Witch: Part 1. The Subversion”!. Hal ini dikonfirmasi oleh agensinya, A-MAN Project.

Pada 24 November 2020, sumber dari agensi Lee Jong Suk mengatakan sutradara Park Hoon Jung lah yang memintanya untuk tampil di ‘The Witch 2’. Keduanya pernah kerjasama dalam film ‘VIP’.

“Memiliki hubungan khusus dengan sutradara Park Hoon Jung melalui film ‘VIP,’ Lee Jong Suk telah ditawari untuk tampil secara khusus di ‘The Witch 2 ‘(judul kerja),” kata pihak agensi dilansir dari Soompi, Selasa 24 November 2020.

Mereka menambahkan, “Kami akan merilis berita resmi tentang apakah dia akan membintangi ‘The Witch 2’ dan juga mengenai proyek kepulangannya yang sebenarnya setelah dia keluar dari militer dan keputusan akhir telah dibuat.”

Setelah bekerja dengan sutradara Park Hoon Jung di “V.I.P.,” sebelumnya Lee Jong Suk awalnya ditawari peran dalam “The Witch: Part 1. The Subversion.” Sayangnya, casting gagal.

Meskipun Warner Bros. Korea pada awalnya bertanggung jawab atas investasi dan distribusi “The Witch 2”, perusahaan tersebut menarik diri dari bisnis film Korea, membawa ketidakpastian pada rencana produksi.

Setelah itu, anak perusahaan bisnis produksi konten NEW, STUDIO & NEW, menandatangani kontrak investasi ekuitas dengan perusahaan film sutradara Park Hoon Jung, dan NEW akan bertanggung jawab atas investasi dan distribusi “The Witch 2.”

Sebagai informasi, “The Witch: Part 1. The Subversion” adalah film aksi misteri 2018 tentang kecelakaan yang menewaskan banyak orang. Film ini menceritakan kisah yang dimulai ketika sosok misterius muntul untuk mendekati siswa SMA bernama Ja Yoon yang diperankan Kim Da Mi.

Siswa itu telah menjalani kehidupan normal. Namun, ia tidak mengingat masa lalunya setelah melarikan diri sendirian di malam kecelakaan itu.

Lee Jong Suk sendiri diketahui mendaftar sebagai pekerja layanan publik pada Maret 2019, dan dia akan diberhentikan pada Desember.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Mengapresiasi Upaya Terpadu Lembaga Negara Berantas Judi Daring

Oleh : Andika Pratama Maraknya praktik judi daring di Indonesia tidak hanya menjadi persoalan moral dan sosial, tetapitelah menjelma menjadi ancaman serius terhadap ketahanan ekonomi dan keamanan digital nasional. Modus operandi yang semakin canggih, jaringan lintas negara, hingga keterlibatanakun bank dan dompet digital membuat praktik ini tak lagi bisa ditanggulangi oleh satu lembagasecara terpisah. Dalam konteks inilah pentingnya kolaborasi lintas lembaga untuk menanganijudi daring dengan pendekatan yang sistemik dan menyeluruh. Penindakan terhadap judi daring tidak bisa dilakukan secara sporadis atau parsial. KepalaEksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dian Ediana Rae menegaskanbahwa pendekatan yang diperlukan harus menyentuh semua sisi: dari pencegahan, edukasi, deteksi, hingga penindakan. Tidak cukup hanya mengandalkan kerja sama bilateral seperti antaraOJK dan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), melainkan diperlukan sinergi kolektifyang melibatkan seluruh komponen pengawasan dan penegakan hukum negara. Upaya pemblokiran rekening terindikasi judi daring adalah langkah penting yang telah dilakukanOJK bersama perbankan. Berdasarkan data Komdigi, sekitar 17 ribu rekening telah diblokirkarena dicurigai terkait dengan transaksi judi daring. Namun, kerja teknis ini hanya akan efektifbila didukung oleh sistem identifikasi yang kuat. Penggunaan parameter dalam mendeteksiaktivitas mencurigakan, analisis nasabah, hingga pengawasan terhadap rekening dormant menjadi bagian dari sistem pengawasan keuangan yang tengah diperkuat. Selain itu, pendekatan sistemik juga menyentuh aspek regulasi. Masih terdapat celah atauloophole dalam sistem keuangan yang bisa dimanfaatkan oleh pelaku judi daring. Maka dari itu, pertemuan intensif antara OJK dan direktur kepatuhan dari berbagai bank menjadi krusial untukmenyusun formulasi regulasi yang lebih ideal. Tujuannya adalah menyempurnakan mekanismeidentifikasi rekening mencurigakan serta memperkuat langkah enhanced...
- Advertisement -

Baca berita yang ini