MATA INDONESIA, JAKARTA – Kebiasaan mengorok atau mendengkur sering membuat pasangan, teman atau keluarga merasa terganggu saat tidur. Ternyata, mendengkur bisa membahayakan.
Mendengkur dapat menyebabkan kelelahan yang berkepanjangan, penurunan performa kerja akibat kurangnya konsentrasi, hingga dapat menimbulkan penyakit jantung dan stroke yang dapat berakibat buruk jika tidak diatasi. Kebiasaan mengorok juga bisa menandakan adanya penyakit berbahaya.
Seseorang yang mendengkur dinilai mempunyai risiko lebih besar dalam mengalami penebalan arteri karotis dibanding perokok, orang yang kegemukan atau obesitas, dan bahkan yang memiliki kadar kolesterol tinggi sekali pun.
Arteri karotis adalah pembuluh darah yang memberikan pasokan ke daerah leher dan kepala, termasuk otak. Kalau dinding pembuluh darah ini mengalami penebalan, hal itu bisa menjadi permulaan dari berbagai penyakit pembuluh darah lainnya.
Mendengkur adalah tanda dari henti napas saat tidur atau yang biasa disebut dengan sleep apnea. Henti napas saat tidur terjadi akibat sempitnya saluran napas, sehingga walau dada naik turun berusaha bernapas, tapi tidak ada udara yang bisa mengalir lewat.
Para ahli menyatakan bahwa sleep apnea merupakan salah satu penyebab utama dari hipertensi, penyakit jantung, diabetes, impotensi hingga stroke.
Langkah mudah yang bisa dilakukan saat kita tahu bahwa orang di sekitar kita tidur dengan mendengkur adalah memberitahunya. Pasalnya, tentu saja orang tersebut tidak akan tahu kalau dirinya mendengkur. Biasanya seseorang akan diperiksa dan dikenali permasalahannya untuk menentukan diagnosa yang tepat.
Pemeriksaan di laboratorium juga bisa dilakukan dalam rangka memeriksa fungsi jantung atau pernafasan saja. Pemeriksaan tersebut akan dilakukan saat pendengkur itu tidur. Kenapa dilakukan saat tidur? Sebab, gangguan napasnya hanya terjadi pada saat tidur.
Setelah diagnosis dilakukan, selanjutnya dokter akan menentukan perawatan yang tepat untuk pendengkur sesuai dengan kondisinya.
Reporter: Mala Komala
