Apakah Hidung Pilek dan Flu Biasa Gejala Omicron?

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Masih banyak orang menanyakan perbedaan varian Delta dan Omicron, Covid-19. Sebelum terlalu jauh, pelajari dulu apa yang sudah ditentukan WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) soal karakteristik Covid-19.

Gejala-gejala klasik Covid:

  • Batuk baru yang berkelanjutan
  • Demam/suhu tubuh yang tinggi
  • Hilangnya rasa atau penciuman

Namun, menurut sejumlah pengamat, sebagian orang yang terpapar Covid merasa “kurang lebih seperti flu yang buruk”.

Sejauh ini, berdasarkan beberapa data di Inggris, lima gejala terpapar varian Omicron adalah:

  • Hidung pilek
  • Pusing
  • Kelelahan (bisa ringan atau parah)
  • Bersin
  • Tenggorokan serak

Jika Anda mengira terpapar Covid, penting untuk segera menjalani tes virus corona. Orang-orang yang bahkan tidak merasa sakit bisa menimbulkan risiko bagi individu lainnya.

Demam

Suhu 37,8 derajat Celsius ke atas tergolong tinggi. Demam seperti ini bisa terjadi tatkala tubuh sedang melawan infeksi apapun–bukan hanya virus corona.

Paling baik gunakan termometer. Jika tidak punya termometer, cek apakah dada atau punggung Anda terasa panas.

Orang yang pilek tidak serta-merta mengalami suhu tubuh yang tinggi.

Jika Anda demam, lakukanlah tes virus corona.

Batuk

Jika Anda pilek atau flu, Anda mungkin batuk-batuk dan menunjukkan gejala lainnya.

Flu biasanya muncul tiba-tiba dan pengidapnya kerap mengalami nyeri otot, meriang, pusing, keletihan, tenggorokan serak, hidung beringus, dan batuk.

Pilek cenderung berkembang secara bertahap dan kurang parah. Meskipun membuat Anda tidak nyaman. Gejala-gejalanya adalah batuk, bersin, tenggorokan serak, dan hidung beringus. Demam, meriang, nyeri otot, dan pusing terbilang jarang.

Virus corona membuat pengidapnya sering batuk selama lebih dari satu jam atau tiga jam selama 24 jam.

Jika Anda punya riwayat batuk akibat kondisi medis jangka panjang, batuknya akan lebih parah.

Anda harus menjalani tes virus corona jika mengalami batuk yang baru dan berkelanjutan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

7 Kasus dan 1 Meninggal Akibat Leptospirosis di Jogja, Dinkes Ajak Warga Jaga Kebersihan

Mata Indonesia, Yogyakarta - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit Leptospirosis. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Leptospira yang ditularkan melalui urin tikus dan cenderung menyebar luas di musim penghujan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini