Anggapan Pakaian Mini Picu Pelecehan Seksual, Ernest Prakarsa Beri Fakta Mengejutkan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Jagat media sosial saat ini tengah diramaikan dengan ulah seorang pegawai Starbucks yang sengaja mengintip dada seorang pelanggan perempuan melalui CCTV. Dalam rekaman tersebut, nampak seorang pria sedang mengutak-atik monitor CCTV.

Sambil cengengesan, pria yang ada di belakang kamera meminta temannya yang mengoperasikan komputer untuk menyorot sosok seorang perempuan yang sedang duduk di kafe melalui CCTV. Laki-laki tersebut lantas memperbesar gambarnya tepat di bagian payudara perempuan tersebut.

Aksi itu pun langsung viral dan mendapat tanggapan beragam dari warganet. Tak sedikit yang mengecam keras aksi pria dalam video itu.

BACA JUGA: Viral! Pegawai Starbucks Cengengesan Intip Payudara Pelanggan Lewat CCTV, Identitasnya Terungkap!

Di antara sejumlah komentar pedas netizen, rupanya ada juga pendapat yang justru menyalahkan sang korban. Mereka berdalih jika pakaian mini yang dikenakan wanita itu lah yang memancing terjadinya tindakan pelecehan seksual.

Komika sekaligus sutradara Ernest Prakasa pun ikut berkomentar. Melalui Twitternya, ia langsung mematahkan analogi “ada gula ada semut” dengan fakta mencengangkan tentang busana para korban pelecehan seksual.

Dalam poster yang dibagikannya, wanita dengan pakaian tertutup banyak yang menjadi korban pelecehan seksual juga.

“Buat yang doyan banget analogi ‘ada gula ada semut’ untuk membenarkan anggapan bahwa pakaian minim memicu perkosaan: 1) Cek poster terlampir, baca data di pojok kanan bawah. Pakaian tertutup pun tetap jadi korban. 2) Semut itu hewan. Hewan itu ga punya akal budi. Elo hewan bukan?” isi cuitan Ernest Prakasa.

Berdasarkan keterangan dari poster yang dibagikan Ernest Prakasa ini membeberkan adanya 18 persen korban pelecehan seksual dengan memakai rok dan celana panjang sedangkan 17 persen korban yang memakai hijab.

Sontak, Ernest pun menuai banyak dukungan atas cuitannya di atas. Banyak yang sependapat dengannya dan ikut memberikan kritikan keras bagi mereka yang menyalahkan pakaian mini para korban pelecehan seksual.

“kalo otaknya emang mesum, mau orang pake pakaian tertutup jg bakal dilecehin,” komentar @rahayu**tami.

“Intinya otak dan pendidikan moral orang2 yang jadi masalah. Jangankan manusia, kalau udah kebelet mah kambing tetangga sama knalpot juga dihajar. Udh byk case nya kok. Jadi intinya emang otaknya udah error. Plus didikan orgtua, agama, dan pergaulan juga sgt mempengaruhi,” kata @wirian**_pw.

“Jujur aja yak, gw aja yang tiap hari ngampus pakai hijab aja masih ada yang cat calling. Dan emang benar pelecehan seksual ini nggak mandang bulu dari manapun, tapi pelecehan seksual bermula dari otak yang kosong dan akhlak yang bejat,” tulis @hyzg**pp.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Waspada Ancaman Radikalisme Jelang Pilkada Papua 2024

Jayapura – Masyarakat untuk tetap berhati-hati terhadap potensi munculnya ancaman radikalisme, terorisme serta tindakan intoleransi jelang Pilkada Serentak 2024. Menjelang...
- Advertisement -

Baca berita yang ini