Alasan Korban Pelecehan Seksual Lebih Pilih Diam

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Media sosial ramai membicarakan tentang pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh Gofar Hilman. Dari utas yang dibagikan di akun twitter @quweenjojo, kejadian itu dialami sudah sekitar tiga tahun lalu tepatnya pada tahun 2018.

Namun, tak sedikit korban pelecehan seksual yang memilih diam ketika kejadian tersebut menimpanya, baik di tempat kejadian maupun setelah kejadian.

Trauma mendalam menjadi alasan mengapa korban memilih untuk diam. Rasa trauma ini menjadi dampak pelecehan seksual yang mendalam. Rasa takut teringat akan peristiwa pelecehan seksual membuat korban memilih menutup rapat dan enggan membahasnya.

Psikolog Intan Erlita kepada Minews.id menjelaskan, respons setiap orang ketika mengalami kejadian buruk atau berbahaya akan berbeda-beda, termasuk ketika mengalami pelecehan sosial.

Menurut Intan, berikut beberapa alasan korban pelecehan seksual lebih baik memilih diam.

1. Tidak punya bukti

Korban pelecehan seksual juga sering bungkam karena tidak memiliki cukup bukti. Ditambah lagi hingga saat ini belum ada sanksi pidana bagi pelaku pelecehan terhadap perempuan. Korban pun jadi merasa pesimistis atau percuma karena menganggap pasti enggak ada tanggapan

2. Takut

Takut juga menjadi alasan kenapa banyak korban yang memilih bungkam. Ternyata masih banyak korban yang merasa ketakutan dengan dampak yang mungkin terjadi.

3. Malu

Banyak korban pelecehan seksual memilih bungkam karena malu dengan kejadian yang menimpanya. Hal ini seringkali dipicu oleh anggapan dari lingkungan sosial yang kerap nge-judge si korban.

4. Membela korban pelecehan seksual

Korban pelecehan seksual seharusnya mendapatkan dukungan saat berani mengungkapkannya bukan justru menyalahkannya. Untuk perempuan penyintas pelecehan seksual dan berani untuk speak up, kalian hebat. Dan untuk para penyintas yang masih berusaha melawan trauma, percayalah kalian kuat. Untuk melawan victim blaming ini adalah dengan selalu mendukung para korban pelecehan seksual, baik yang viral maupun tidak.

5. Khawatir masalah makin membesar

Dengan melapor atau menceritakan pelecehan seksual yang dia alami, korban sering merasa khawatir jika kejadian tersebut akan semakin tersebar dan akhirnya membuat ‘aib’ bagi keluarganya.

Reporter: Mala Komala

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Curah Hujan Tinggi Sebabkan Banjir dan Longsor di Jogja, BPBD Perpanjang Status Siaga Darurat

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY resmi memperpanjang status siaga darurat bencana hidrometeorologi hingga 8 April 2025. Keputusan ini...
- Advertisement -

Baca berita yang ini