MATA INDONESIA, JAKARTA – Walt Disney menunjuk Bob Chapek sebagai Chief Executive Officer (CEO) baru pada Selasa, 25 Februari 2020, menggantikan Bob Iger yang memutuskan untuk mengundurkan diri. Sebelumnya, Iger telah memimpin perusahaan yang berpusat di Burbank, California, ini selama 15 tahun.
Keputusan yang cenderung tiba-tiba ini cukup mengejutkan beberapa pihak, seperti Hollywood dan Wall Street. Banyak yang tidak menyangkan Chapek akan terpilih menggantikan Iger sebagai pimpinan tertinggi dari perusahaan yang telah memiliki usia hampir satu abad tersebut.
Sebagian besar analis dan orang dalam Hollywood sempat meprediksikan Ketua divisi Direct-to-Consumer and Internasional, Kevin Mayer-lah yang menjadi penerus tugas Iger. Pasalnya, Mayer memiliki peran penting dalam upaya pengawasan terhadap streaming perusahaan, termasuk Disney+, ESPN+, dan Hulu.
Meski begitu, tak sedikit pula para analis yang memuji Chapek sebagai pilihan yang logis bagi Disney. Lalu seperti apakah sosok bos baru dari perusahaan media dan hiburan terbesar di dunia tersebut. Mengutip dari Los Angeles Times, berikut faktanya.
1. Penggemar Budaya Disney
Orang-orang yang telah bekerja dengan Chapek mengatakan dia adalah sosok yang fokus, terdorong dan selalu bersemangat terhadap perkembangan produk dan budaya Disney. Chapek adalah orang yang dapat berbicara fasih tentang Disney karena ia telah menghabiskan tiga dekade dalam hidupnya untuk mendalami produk dan budaya ikonik Disney.
Chapek mengatakan bahwa dulu orang tuanya kerap kali mengajak ia pergi ke Walt Disney World di Orlando setiap tahunnya. Pada saat itulah kecintaanya yang mendalam terhadap Disney mulai muncul, hingga akhirnya mengantarkan ia untuk menjadi chief executive ketujuh dari perusahaan konglomerat tersebut.
2. Veteran Disney
Selalu ada alasan mengapa dewan Disney memilih Chapek sebagai penerus Iger. Mantan Ketua Disney’s Parks, Experiences and Products Segment ini sering disebut sebagai ‘veteran’ karena telah mengabdi kepada perusahaan tersebut selama 27 tahun.
Selama memimpin, Chapek selalu membawa gaya manajerial langsung dan pengalaman operasional yang mendalam di seluruh bisnis utama Disney, termasuk taman hiburan, produk konsumen, hiburan rumah dan distribusi film.
Ia tercatat pernah mengawasi 170.000 karyawan dan memimpin ekspansi besar-besaran dengan atraksi Star Wars di Anaheim dan Orlando.
3. Jago Berbisnis
Kepala Eksekutif Itec Entertainment, Bill Coan, mengatakan Chapek adalah orang memahami bisnis dari perspektif internasional, perspektif operasi, dan pengembangan.
Coan juga mengatakan bahwa sudah menjadi tugas Chapek untuk mengambil merek Pixar, Marvel, dan Star Wars, serta membuatnya berfungsi dengan baik di semua aspek bisnis. Coan memprediksi Chapek akan sukses dalam bidang ini.
4. Sarjana Mikrobiologi
Berbeda dengan ranah pekerjaannya saat ini, eksekutif berusia 60 tahun ini ternyata adalah lulusan dari Indiana University Bloomington dengan gelar sarjana sains di bidang mikrobiologi. Kelulusan ini ia peroleh pada tahun 1981.
Meski begitu, ia telah meraih gelar Magister of Business Administration (MBA) dari Michigan State University tahun 1984.
5. Tidak Berpengalaman dalam Broadcasting
Salah satu tantang terbesar Chapek adalah bagaimana caranya untuk biasa menguasai dua segmen terpenting perusahaan, yaitu televisi dan streaming. Pasalnya, Chapek ternyata tidak memiliki pengalaman secara langsung terhadap kedua lini tersebut.
Selain itu, sebagai pemegang peran utama di bisnis studio film perusahaan, Chapek rupanya juga belum pernah mengawasi bagian kreatif pembuatan film. Hal ini tentunya akan menjadi pekerjaan rumah bagi bos baru Disney tersebut.
6. Tidak Sewibawa Iger
Chapek tidak dipandang sebagai pribadi yang karismatik seperti Iger. Orang-orang yang mengenal Chapek cenderung lebih menggambarkan dia sebagai manajer yang lugas, apa adanya, dan bukan orang yang munafik.
Mantan ketua Disneyland International, Jim Cora, mengatakan bahwa Chapek adalah sosok yang kreatif, rajin, peduli, dan pendengar yang baik, dan bagi Cora itu adalah suatu hal yang sangat berarti.
7. Andalan Disney
Dalam bukunya yang berjudul ‘The Ride of a Lifetime’, Iger mengatakan ia sangat mengandalkan Chapek selama terjadinya krisis yang melibatkan taman Disney ketika mereka berada di Cina untuk debut.
Pada saat itu terjadi penembakan di klub malam Pulse yang menewaskan dua karyawan Disney, serta terdapat seekor buaya di sebuah resor Disney yang membunuh seorang anak laki-laki.
Iger menulis bahwa dia memberi tahu Chapek untuk memastikan bahwa serangan binatang seperti itu tidak akan pernah terjadi lagi. Chapek pun mengatakan, “Kami di sana,” ujar Iger dalam bukunya. (Marizke/R)