Street Feeding, Aksi Menyayangi Hewan Liar yang Kekinian

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Para pecinta hewan, khususnya kucing tentu sudah familiar dengan istilah street feeding. Sebuah tren yang sebenarnya sudah ada sejak lama, tapi mungkin tidak banyak orang yang menjalankannya.

Tujuan pemberian makanan jalanan adalah untuk menunjukkan minat pada hewan liar, terutama kucing liar. Seperti yang diketahui ada banyak kucing di luar sana yang memiliki kebutuhan makanan yang jauh lebih sedikit daripada kucing domestik.

Saat ini, street feeding menjadi tren di kalangan pecinta kucing. Jika kita perhatikan dengan seksama, biasanya di beberapa titik di ibu kota terdapat tempat makan kucing jalanan. Memberi makan jalanan adalah salah satu hal kecil dan sederhana, tetapi bagi kucing jalanan, itu akan terasa lebih berharga. Selain itu, memberi makan di jalan bisa menjadi salah satu cara untuk meningkatkan amal baik kamu.

Buat kamu yang ingin mulai mencoba street feeding, ada 10 tips dan trik di bawah ini yang bisa membantumu :

  1. Bawa makanan kucing saat keluar rumah

Tips street feeding yang pertama adalah bawalah makanan kucing saat kamu berencana untuk keluar rumah. Makanan kucing yang dibawa sendiri bisa berbentuk dry food atau wet food. Kamu juga menyesuaikannya dengan persediaan makanan kucing di rumah. Makanan kucing yang dibawa pun sebenarnya tak perlu mahal kok.

  1. Sisakan makanan di rumah

Nah, jika kamu termasuk orang yang tidak memelihara kucing namun ingin ikut serta dalam aksi street feeding, kamu bisa tetap berpartisipasi kok. Caranya adalah dengan menyisihkan makanan di rumah.

Sisihkan makanan layak konsumsi seperti ayam, daging, ataupun ikan. Namun, hal yang perlu kamu ketahui dari tips street feeding ini adalah jangan menyisihkan tulang ya!

  1. Jangan lupa membawa wadah untuk makanan kucing

Tips street feeding selanjutnya adalah tak lupa untuk membawa wadah makan kucing. Wadah makan yang digunakan ini bisa sebatas kertas bekas yang sudah tak terpakai di rumah.

Kertas bekas ini pun relatif simpel karena bisa langsung dibuang setelah digunakan untuk wadah makan kucing. Namun, membawa wadah makan seperti tempat makan kucing malah jauh lebih baik.

  1. Perhatikan kebersihan lingkungan sekitar kucing

Sebelum kamu menaruh wadah makan kucing beserta makanannya, salah satu hal yang harus diperhatikan adalah lingkungan sekitar. Cek terlebih dahulu apakah sudah bersih atau tidak area sekitarnya.

Jika dirasa tidak bersih, kamu bisa membawa kucing tersebut ke area yang lebih bersih. Soal area yang tepat, coba untuk hindari area yang ramai dilalui orang atau kendaraan saat memberi makan kucing liar ini.

  1. Siapkan lahan yang cukup

Kamu pun harus bisa memilih lahan yang cukup untuk street feeding ini. Hal ini bergantung dari seberapa banyak kucing liar yang sedang ada di momen street feeding ini. Jika kucing liarnya dalam jumlah yang relatif banyak, kamu bisa memanfaatkan area taman yang kosong. Namun, seperti yang disinggung sebelumnya, tetap jaga kebersihan area sekitar.

  1. Jaga juga kebersihan diri sendiri

Selain memerhatikan kebersihan lingkungan sekitar tempat makan kucing, alangkah baiknya jika kamu memerhatikan kebersihan dirimu. Gunakanlah hand sanitizer, sabun cair, atau minimal tisu basah untuk membersihkan tanganmu setelah memberi makan kucing liar.

  1. Pisahkan wadah makanan kucing dewasa dan kecil

Saat melakukan street feeding, kamu tentu tidak bisa memilih untuk memberi makanan untuk kucing kecil saja misalkan. Terkadang, situasi di lapangan membuatmu harus menyikapinya secara bijak. Untuk itu, kamu harus memisahkan wadah makanan antara kucing dewasa dan kucing kecil agar mereka tidak berebut makanan dan tak ada yang kebagian sedikit makanan.

  1. Beli obat jika ada kucing yang sakit

Nah, jika kamu melihat ada indikasi kucing liar yang sakit, kamu bisa mencoba untuk pergi ke klinik atau petshop terdekat untuk memberikan obat bagi kucing yang sakit tersebut.

  1. Lakukan sterilisasi jika diperlukan

Terkadang kucing dewasa membutuhkan sterilisasi. Ini biasanya dilakukan agar menghindari overpopulasi kucing di area tertentu. Bagi kamu yang mempunyai uang lebih, kamu bisa berkontribusi dengan membawa kucing ke klinik hewan untuk disterilisasi.

  1. Bekerja sama dengan orang lain

Tips street feeding terakhir adalah coba untuk bekerja sama dengan orang lain. Cara ini dilakukan untuk bisa mengedukasi orang lain juga agar sama-sama peduli terhadap hewan liar. Dengan begitu akan semakin banyak orang aware dengan hewan-hewan liar di jalanan juga bisa jadi meniru kegiatan street feeding yang kamu lakukan ini.

Komunitas street feeding di Jakarta ?

Garda Satwa Indonesia didirikan pada 1 Juni 2011 oleh aktivis dan pecinta satwa di Jakarta. Gerakan ini dilatarbelakangi oleh kepedulian dan kegelisahan terhadap banyaknya satwa khususnya anjing dan kucing yang terlantar. Berbagai kegiatan telah dilaksanakan seperti kampanye dan sosialisasi edukasi satwa secara berjenjang ke lembaga pendidikan, masyarakat dan sosial media, street feeding, vaksinasi, sterilisasi bersubsidi, rescue dan adopsi.

Nah salah satu komunitas yaitu Garda Satwa Indonesia bisa dijadikan jalan alternatif kamu untuk gabung bersama mereka untuk menjadi bagian dalam menebar kebaikan terhadap hewan.

Reporter : Syifa Ayuni Qotrunnada

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Hilirisasi Buka Lapangan Pekerjaan dan Arah Ekonomi

Oleh: Winna Nartya *) Dalam perdebatan publik, hilirisasi kerap direduksi menjadi larangan ekspor bahan mentahatau pembangunan smelter. Padahal, substansi kebijakan ini jauh melampaui industri berat. Staf Khusus Menteri Investasi dan Hilirisasi, Sona Maesana, menekankan bahwa hilirisasiadalah soal penciptaan nilai tambah yang berkelanjutan, kemandirian ekonomi, danpembukaan lapangan kerja, serta penentuan arah masa depan bangsa. Ia melihat, daripengalamannya di dunia usaha dan kini di ranah kebijakan, bahwa hilirisasi hanya akanbertahan bila ekosistem investasinya sehat dan ada keberpihakan pada pelaku lokal. Karenaitu, ia menilai sekadar mendirikan pabrik tidak cukup; pertanyaan kuncinya adalah siapa yang menikmati nilai tambahnya dan bagaimana rantai pasoknya melibatkan anak bangsa secaraaktif. Dalam pandangannya, hilirisasi mesti membuka pekerjaan lokal, mengikutsertakan UKM, dan menaikkan kelas pengusaha Indonesia melalui kemitraan yang nyata. Di ranah kebijakan, Sona Maesana menjelaskan pemerintah mendorong integrasi antarapelaku lokal dan asing, memberi insentif bagi investor yang membina industri lokal, sertamenata regulasi yang transparan agar tumpang tindih perizinan berkurang. Ia juga menilaikecepatan dan kepastian perizinan lebih penting daripada angka komitmen investasi di ataskertas, karena tanpa eksekusi yang jelas, angka hanyalah janji. Sebagai jembatan antarabahasa investor dan bahasa pemerintah, ia mendorong cara pandang baru: bukan sekadar“menjual proyek”, melainkan menumbuhkan kepercayaan jangka panjang. Ia pun mengingatkan bahwa hilirisasi tidak berhenti pada mineral dan logam; sektor digital, pertanian, farmasi, hingga ekonomi kreatif perlu masuk orbit hilirisasi melalui keterhubunganstartup kesehatan dengan BUMN farmasi, petani dengan pembeli industri lewat platform lokal, serta skema yang mengkomersialisasikan inovasi kampus.  Di tingkat kelembagaan, peta jalan hilirisasi diperkuat oleh kolaborasi antarpemerintah, industri, dan kampus. Himpunan Kawasan Industri (HKI) menandatangani nota kesepahamandengan Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM serta Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, yang disaksikan Presiden Prabowo Subianto. Ketua Umum HKI, Akhmad Ma’ruf Maulana, menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan perwujudan AstaCita untuk mendorong kemandirian ekonomi, memperkuat keberlanjutan, dan mempercepatinovasi teknologi sebagai pilar pertumbuhan. Ia menegaskan peran HKI sebagai penghubungsektor industri, pendidikan, dan pemerintah untuk melahirkan daya saing berbasispengetahuan dan inovasi. Ruang lingkupnya meliputi penyelarasan kurikulum dengankebutuhan industri, kolaborasi riset untuk mempercepat hilirisasi dan menarik investasi, sertapeningkatan daya saing melalui pembentukan SDM industri yang unggul. Contoh konkret hilirisasi yang langsung menyentuh pasar tenaga kerja tampak di Aceh. Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, Cut Huzaimah, menyerukan penghentianekspor karet mentah karena pabrik pengolahan di Aceh Barat, yaitu PT Potensi Bumi Sakti, siap beroperasi menampung seluruh produksi lokal. Ia menilai pengolahan di dalam daerahpenting untuk mendorong hilirisasi, membuka lapangan kerja, dan menaikkan kesejahteraan. Pabrik yang berdiri di lahan 25 hektare itu memiliki kemampuan mengolah 2.500 ton karetkering per bulan, dan pemerintah daerah menilai stabilitas serta keamanan investasi harusdijaga agar manfaatnya langsung dirasakan rakyat Aceh. Di klaster pangan–petrokimia, hilirisasi juga dikuatkan melalui kemitraan strategis. DirekturUtama PT Pupuk Indonesia (Persero), Rahmad Pribadi, menjelaskan bahwa perusahaanmemperluas kerja sama dengan Petronas Chemicals Group Berhad untuk memperkuatketahanan pangan regional sekaligus mendorong hilirisasi pupuk dan petrokimia di Indonesia. Kolaborasi ini mencakup penjajakan sinergi pasokan urea dan amonia, transfer pengetahuan teknis dan operasional, serta penguatan tata kelola Kesehatan, Keselamatan, danLingkungan (Health, Safety, and Environment/HSE).  Jika ditautkan, tiga simpul di atas, yakni kebijakan investasi yang berpihak pada pelaku lokal, penguatan link–match kampus–industri, dan proyek pengolahan komoditas serta petrokimia, menggambarkan logika hilirisasi yang lengkap. Lapangan kerja tidak hanya muncul di pabrikutama, melainkan juga pada efek pengganda: logistik bahan baku, jasa pemeliharaan mesin, kemasan, transportasi, layanan digital rantai pasok, hingga jasa keuangan dan asuransi. Dengan kurikulum yang diselaraskan, talenta lokal tidak sekadar menjadi tenaga operasional, melainkan juga teknisi, analis proses, dan manajer rantai pasok....
- Advertisement -

Baca berita yang ini