Sudah Bayar Uang Tebusan, Penculik di Afghanistan Tetap Membunuh Sandera

Baca Juga

MATA INDONESIA, KABUL – Seorang dokter terkemuka di Afghanistan diculik dan kemudian ditemukan terbunuh. Insiden mengerikan ini diungkapkan oleh pihak keluarga korban.

Ialah Mohamed Nader Alemi, seorang dokter yang diculik pada September di kota Mazar-i-Sharif. Sang putra, Roheen Alemi mengaatakan bahwa para penculik sempat menuntut tebusan untuk pembebasannya.

Pihak keluarga dokter akhirnya setuju untuk memberikan tebusan senilai 350 ribu USD atau sekitar 4,5 miliar Rupiah! Sebelumnya, para penculik meminta uang tebusan yang lebih besar dua kali lipat dari yang dibayarkan, kata Roheen.

Meski telah mendapatkan apa yang diinginkan, para penculik tetap membunuh Nader Alemi dan meninggalkan tubuh sang dokter begitu saja di jalan. Roheen juga mengatakan bahwa tubuh sang ayah penuh dengan luka siksaan.

“Ayah saya disiksa dengan parah, ada tanda-tanda luka di tubuhnya,” kata Roheen Alemi, melansir abc.news.

Mohamed Nader Alemi merupakan seorang psikiater yang bekerja untuk rumah sakit provinsi milik pemerintah di Mazar-i-Sharif. Ia juga memiliki klinik swasta, yang dikatakan sebagai klinik psikiatri swasta pertama di kota itu.

Di bawah pemerintaan mantan Presiden Ashraf Ghani, yang didukung Amerika Serikat (AS), kejahatan membengkak, termasuk seringnya penculikan untuk tebusan, yang mendorong beberapa pengusaha untuk melarikan diri dari Afghanistan.

Meski kini telah berganti, di mana Taliban resmi menguasai Afghanistan sejak 15 Agustus kasus penculikan masih tetap marak. Namun dengan frekuensi yang lebih rendah.

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Taliban, Saeed Khosty, mengatakan pasukan Taliban menangkap 8 tersangka penculik yang berada di balik penculikan tiga orang, termasuk Alemi, di Provinsi Balkh, tempat Mazar-i-Sharif.

Saeed Khosty mengungkapkan bahwa dua dari mereka yang diculik diselamatkan, tetapi Alemi terbunuh sebelum penyelamatan. Polisi sedang mencari dua rekan dari 8 penculik yang berhasil ditangkap dan diyakini telah membunuh dokter tersebut.

“Imarah Islam berkomitmen untuk menemukan dan menghukum para pelaku,” katanya, menggunakan nama Taliban untuk Afghanistan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini