Sosok Ardelia Muthia, Gadis Pembawa Bendara Merah Putih di Istana Negara

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Masyarakat Indonesia telah menyaksikan upacara pengibaran bendera merah putih di hari kemerdekaan, Selasa 17 Agutus 2021. Upacara tersebut berlangsung dengan lancar dan khidmat.

Salah satunya yang menjadi pusat perhatian di upacara tersebut ialah sosok pembawa bendera merah putih, Ardelia Muthia. Pembawa baki Ardelia merupakan perwakilan dari Sumatera Utara.

Ardelia adalah seorang pelajar di SMA Harapan 1 Medan, dan lahir di Tebing Tinggi, 6 Desember 2004. Ardelia merupakan perwakilan dari Provinsi Sumatera Utara yang terpilih sebagai pembawa bendera Merah Putih.

Ardelia dinyatakan terpilih sebagai anggota paskribraka nasional pada akhir April 2021. Pihak sekolah SMA Harapan 1 Medan sebelumnya sudah mengungkapkan rasa syurkurnya atas terpilihnya Ardelia dan siswa lainnya yang lolos seleksi Paskibraka Tingkat Kota Medan dan Tingkat Provinsi Sumatera Utara Tahun 2021.

Tak hanya itu, gadis berusia 17 tahun itu sebelumnya lulus seleksi Paskibraka tingkat Medan. Dia kemudian mengikuti seleksi di tingkat provinsi dengan menjalani tes akademik, tes jasmani, dan wawancara.

Saat seleksi wawancara, Sekretaris Dispora Sumatra Utara, Danton Kaveli dan Pihak TNI Angkatan Udara Lanud Suwondo yang langsung melakukan sesi tanya jawab pada remaja 16 tahun itu. Setelahnya, Ardelia sukses menjadi anggota Paskibraka Nasional hingga terpilih sebagai pembawa baki Bendera Merah Putih.

Sementara itu, ayah kandung Ardelia, Marsono memberi pengakuan bahwa sang putri adalah sosok yang ceria. Ia pun merasa bangga sang putri bis amenjadi bagian dari anggota pengibaran bendera merah putih langsung di Istana Negara.

Selamat untuk Ardelia!

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Upayakan Berantas Penumpukan Sampah Liar, Pemkab Bantul Optimalisasi 15 TPS3R

Mata Indonesia, Bantul - Pemkab Bantul terus mencari solusi terhadap sampah yang belum terkondisi di beberapa titik. Tak jarang masyarakat hingga pelaku usaha cukup kesulitan harus membuang kemana sampah mereka.
- Advertisement -

Baca berita yang ini