Paisa Vasool, Tradisi Berpikir yang Menyatukan Warga di India

Baca Juga

MATA INDONESIA, NEW DEHLI – Paisa Vasool. Ini cara berpikir orang India terkait dengan nilai uang.

Konsep budaya ini mencerminkan gaya hidup lokal masyarakat India dalam menemukan nilai pada segala sesuatu yang mereka miliki. Dan, nilai ini bisa bermakna sebagai uang dalam suatu interaksi tertentu. Artinya bagaimana nilai uang ini yang dimiliki dapat maksimal saat menggunakannya.

”Paisa Vasool sangat mengikat dalam masyarakat India,” ujar Dr Ritu Birla selaku profesor sejarah di Universitas Toronto.

Pola Paisa Vasool misalnya

  • Penawaran beli satu dapat tambahan satu secara gratis.
  • Memberikan hadiah tambahan bagi teman
  • Atau memberikan pertanyaan ekstra pada dokter di luar waktu konsultasinya.

Misalnya, ketika kita membeli telur dan membayarnya maka kita dapat tambahan satu gratis. Si penjual sebetulnya juga dapat nilai tambah di sini, yaitu loyalitas dan kepercayaan dari kita sebagai pembeli. Karena kita akan senantiasa percaya untuk menjadi pelanggan si penjual tersebut.

Jadi semangat murah hati dalam Paisa Vasool adalah keberkahan, atau disebut barkat dalam bahasa Urdu. Istilah ini sepadan dengan kata berkah.

Konsep ini sebetulnya untuk menjelaskan falsafah uang. ”Ketika ada berkah, dan ada moralitas dari asal dan sumber uang, maka akan ada rahmat dalam cara mendapatkannya. Jadi tidak ada rasa tidak cukup di situ,” ujar Dr Supriya Signh, profesor kehormatan di sosiologi komunikasi Universitas RMIT Australia

Di India, uang adalah media untuk membangun relasi, meskipun mereka tidak punya uang namun mereka tetap saling berbagi satu sama lain.

Kisah seorang pendatang yang baru saja tinggal di apartemen barunya di Mumbai. Ia bercerita sempat mengunjungi pasar lokal yang menyediakan segala jenis sayur mayur. Buah dan juga bumbu-bumbuan lainya. Saat ia tak dapat membayar satu jenis barang yang ingin dia beli dengan santai penjual mengatakan bahwa ia tak usah khawatir. ”Datang saja minggu depan kesini,” kata si pedagang itu,

Si pendatang jelas terkejut. Ia baru kenal dengan penjualnya. Tapi ia sudah mendapat kepercayaan penuh.

Sikap murah hati sang pedagang dengan tepat membekas di hati pembelinya. Dan ini menjadikan sebuah timbal balik kepercayaan seorang pembeli dan kemungkinan besar akan menjadi langganan setia di toko itu.

Jika dilihat dalam sejarah, dahulu India adalah negara paling maju dan terkaya di dunia. Namun datangnya penjajah dan kelakuan bodoh sejumlah warga India yang menjilat para penjajah membuat negara ini mengalami kemunduran yang berarti. Selama 50 tahun terakhir negara ini juga mengalami krisis keuangan dan kebijakan.

Reporter : Ananda Nuraini

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini