MATA INDONESIA, SYDNEY – Gara-gara berkunjung ke Cina, Perdana Menteri Papua Nugini James Marape dinyatakan positif terinfeksi Covid-19.
Pemerintah Papua Nugini menjelaskan Marape akhirnya tidak jadi berangkat ke Prancis untuk mengikuti pertemuan puncak Indo-Pasifik. ”Perdana Menteri sekarang akan membatalkan rangkaian lawatan ini ke Prancis karena pembatasan Covid-19. Hasil pengujian setelah tiba di Beijing pada Kamis petang positif,” kata kantor Marape.
Tadinya jadwal Marape berangkat kembali ke Papua Nugini pada Minggu 6 Februari 2022. Namun kantor tersebut tidak memberikan keterangan lebih perinci soal kondisi PM.
Menurut pernyataan di laman Pusat Nasional untuk Pengendalian Covid-19 Papua Nugini, Marape sudah mendapatkan suntikan dosis penguat (booster) vaksin Covid-19, yaitu pada 24 Januari.
”Pada Sabtu 5 Februari ketika berada di Beijing, Marape melakukan pertemuan secara virtual dengan Perdana Menteri China Li Keqiang untuk membahas upaya memperkuat kerja sama ekonomi,” kata kantor PM Marape.
Menurut pernyataan bersama dari kedutaan besar Cina di Amerika Serikat pascapertemuan itu, kedua pemimpin sepakat untuk meningkatkan kerja sama antara lain dalam perdagangan, investasi, energi, serta sumber daya dan infrastruktur.
Marape pada awalnya berangkat dari Beijing menuju Prancis untuk menghadiri One Ocean Summit di negara itu pada 9-11 Februari 2022. Pertemuan puncak tersebut terselenggara terkait jabatan Prancis sebagai ketua Dewan Uni Eropa.