Nasib Sungai Gangga dan Yamuna Setelah Muncul Varian Delta

Baca Juga

MATA INDONESIA, NEW DEHLI – Musim banjir di India membuat sejumlah sungai meluap. Hal ini juga terjadi di Sungai Gangga. Sungai yang dianggap dewa ini meluap dan merusak kuburan yang terletak di tepi sungai. Beberapa mayat korban Covid-19 kembali mengambang.

Menyadur Channel News Asia Minggu 27 Juni 2021, Neeraj Kumar Singh, seorang pejabat di kota utara Allahabad, mengatakan bahwa hampir 150 mayat harus dikremasi dalam tiga minggu terakhir akibat banjir. ”Kami tidak menggali jenazah tetapi hanya jenazah yang mengambang karena naiknya permukaan air,” katanya.

Sebagian besar mayat yang mengambang tersebut diyakini meninggal karena Covid-19 pada bulan April dan Mei ketika India dilanda lonjakan infeksi.

Beberapa keluarga tidak mampu membeli kayu bakar untuk kremasi sehingga jenazah dikubur yang lokasinya tak jauh dari Sungai Gangga. Banjir tersebut disebut karena hujan monsun tahunan yang menggenangi sungai, menghanyutkan pasir sehingga mayat yang terkubur kembali muncul.

Sebelumnya lebih dari 40 mayat yang sudah kembung dan membusuk ditemukan terdampar di tepi Sungai Gangga.

Jenazah, yang beberapa di antaranya telah dibakar  dibuang ke sungai oleh keluarga yang tidak dapat menemukan tempat untuk mengkremasi atau menguburkan mereka.

Bagi pemeluk Hindu yang ada di India, Sungai Gangga dianggap sebagai tempat suci dan dipandang layaknya seorang dewi. Tak heran, jika umat Hindu di India sering kali terlihat sedang menyembah perairan tersebut. Lain dari itu, Sungai Gangga  merupakan pusat eksitensi, kesehatan serta kesejahteraan bagi warga India.

Pengadilan tinggi di negara bagian Uttarakhand langsung menerapkan status hukum kepada Sungai Gangga dan Sungai Yamuna.

Mereka mengatakan bahwa putusan ini akan membantu pelestarian dan perlindungan terhadap dua sungai tersebut. Selain itu dengan adanya status hukum, mencemari sungai sama saja dengan tindakan melukai manusia.

Lalu, bagaimana awal mula kepercayaan terhadap Sunga Gangga dan Yamuna?

Dalam mitologi Hindu, Gangga merupakan seorang putri cantik dari dewa gunung Himalaya yang mampu membesihkan segala dosa dari air sucinya. Bahkan, ada mitos yang mengatakan bahwa air Sungai Gangga pernah pergi ke surga untuk menenangkan kemarahan pada dewa. Setelah usaha itu berhasil, Raja Bhagiratha menurunkan air sungai tersebut melalui rambut kusut Dewa Siwa untuk menyempurnakan bumi dan menghapus dosa seluruh umat manusia.

Maka tak heran jika banyak orang yang melakukan mandi massal di Sungai Gangga untuk mencegah tertularnya Covid-19. Selain itu, tidak sedikit juga yang membuang abu Jenazah di perairan tersebut karena dipercaya dapat mengantar arwah menuju surga.

Sementara itu, sungai Yamuna juga tidak berbeda jauh dengan sungai Gangga. Ia merupakan putri dari dewa matahari, Surya dan adik dari Yama, Dewa kematian. Diketahui, dirinya sangat dihormati dalam agama Hindu dan tidak sedikit juga yang menyembahnya. Kini mandi di air suci tersebut dapat mencegah seseorang dari siksaan maut dan menghilangkan nasib yang buruk.

Namun sayang, alih alih membawa keberkahan, ratusan hingga ribuan umat Hindu yang melakukan ritual mandi suci di Sungai Gagga terinfeksi Covid-19. Hal itu karena mayoritas dari mereka mengabaikan protokol kesehatan. Acara itu dikenal dengan sebutan Festival Kumbh Mela yang diselenggarakan pada April 2021 lalu.

Reporter : R Al Redho Radja S

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Peran Sentral Santri Perangi Judol di Era Pemerintahan Prabowo-Gibran

Jakarta - Kalangan santri dianggap menjadi salah satu elemen bangsa yang mampu terlibat aktif dalam pemberantasan Judi Online yang...
- Advertisement -

Baca berita yang ini