Lagi, Prabowo Tuding Pemerintah Sulit Sejahterakan Rakyatnya

Baca Juga

MINEWS.ID, YOGYAKARTA – Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto kembali mengungkapkan penyebab pemerintah sulit menyejahterakan rakyatnya karena sebagian besar kekayaan Indonesia ada di luar negeri.

Saat pidato di depan purnawirawan TNI/Polri di Grand Pacific Hall, Sleman, Rabu 27 Februari 2019, dia mengungkapkan kekayaan orang Indonesia di luar negeri mencapai Rp 11 ribu triliun.

Menurut perhitungannya dana itu lebih besar dari jumlah uang di seluruh bank dalam negeri.

“Berarti dua kali kekayaan Indonesia ada di luar negeri,” kata Prabowo.

Prabowo mencatat dana di seluruh bank Indonesia hanya Rp 5.400 triliun. Data itu diakui menteri-menteri Kabinet Kerja Jokowi.

Dia menyimpulkan puluhan tahun Indonesia melakukan pembangunan tidak memiliki tabungan sehingga menyulitkan masyarakat Indonesia menikmati kesejahteraan.

Prabowo menilai kondisi itu membuat bangsa Indonesia tidak menghadapi tantangan yang datang karena tidak memiliki uang.

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini