Khawatir Anak Berjalan Jinjit? Mungkin Ini Penyebabnya

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Apakah Bunda khawatir melihat buah hati berjalan dengan cara jinjit? Sebenarnya, ini adalah hal yang normal untuk anak-anak berusia 12 hingga 15 bulan.

Anak akan mencoba berbagai posisi kaki saat mulai berjalan. Secara umum, berjalan jinjit tidak perlu dikhawatirkan sampai anak Anda berusia 2 tahun.

Kebiasaan jinjit ini bisa terus dilakukan anak-anak hingga usia 5. Namun, karena berbagai alasan, jalan kaki dengan cara ini masih umum terjadi pada anak-anak di usia yang lebih tua.

Kira-kira apa ya penyebabnya? Dilansir dari BrightSide, simak penjelasan berikut!

– Ini bisa menjadi kondisi khusus.

Jika anak Anda tidak berhenti berjalan jinjit terus-menerus setelah usia 2 tahun, Anda mungkin perlu ke dokter. Periksa kaki anak Anda terlebih dahulu untuk melihat apakah mereka memiliki otot tungkai yang tegang, kaku pada tendon Achilles, atau kesulitan dalam koordinasi.

– Distrofi otot bisa menjadi penyebabnya.

Ini adalah kondisi genetik yang dapat didiagnosis dengan memeriksa otot kaki dan kaki anak. Dalam kasus ini, otot mereka biasanya lemah dan berhenti berkembang. Jika dulu anak Anda berjalan lurus dengan pola normal dan kemudian tiba-tiba mulai berjalan dengan jari-jari kakinya, distrofi otot mungkin menjadi penyebabnya.

– Kelainan sumsum tulang belakang bisa menjadi penyebabnya.

Sumsum tulang belakang yang terikat adalah kelainan yang bersifat neurologis. Ini dapat menyebabkan keterbatasan gerakan di sumsum tulang belakang dan di tulang belakang itu sendiri. Itu terjadi ketika sumsum tulang belakang terhubung ke jaringan di sekitar tulang belakang seperti di pangkalannya, misalnya. Akibatnya, saat tulang belakang tumbuh, sumsum tulang belakang terentang dan saraf menjadi rusak.

Sumsum tulang belakang yang terikat bisa menjadi alasan mengapa seorang anak berjalan dengan jari kaki mereka. Kondisi ini membuat bahkan sulit untuk berjalan lurus dan menimbulkan rasa sakit. Ini harus segera diperiksa oleh dokter.

– Cerebral palsy bisa jadi penyebabnya.

Jalan kaki dapat disebabkan oleh cerebral palsy yang menyebabkan kesulitan koordinasi. Dalam kasus ini, Anda mungkin juga memperhatikan bahwa tonus otot terpengaruh, ada masalah dengan menahan postur tubuh yang baik, dan ada berjalan dengan tidak stabil pada jari-jari kaki. Otot mereka juga bisa terlihat sangat kaku.

– Kebiasaan bisa jadi penyebabnya.

Ini terjadi ketika seorang anak benar-benar sehat tetapi karena alasan tertentu hanya menolak untuk berjalan normal dan lebih suka berjalan dengan jari-jari kaki mereka. Ini bisa jadi akibat dari kebiasaan sederhana yang tidak dapat mereka singkirkan atau otot betis yang tegang. Kondisi ini mempengaruhi 5 hingga 12 persen anak-anak yang sehat. Namun, penting untuk diingat bahwa beberapa orang terus melakukan ini hanya untuk bersenang-senang, aktif dan nonaktif.

Harap diingat bahwa artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Anda harus selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum membuat diagnosis!

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stabilitas Nasional Pasca Pilkada Merupakan Tanggung Jawab Bersama

JAKARTA - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 yang baru saja berlangsung di berbagai wilayah di Indonesia, telah menunjukkan kemajuan...
- Advertisement -

Baca berita yang ini