Kejar Ketinggalan dari Jabar, Banten Sempat Jadi Provinsi Termiskin di Pulau Jawa

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Ada alasan mengapa Banten memisahkan diri dari Jawa Barat. Yaitu ketertinggalan pembangunan, angka kemiskinan yang tinggi, dan masalah keterbelakangan pendidikan. Warga Banten pun akhirnya punya provinsi sendiri dengan keluarnya  UU No. 23 tahun 2000.

Berdasarkan UU tersebut Provinsi Banten dibentuk tanggal 17 Oktober 2000. Namun menurut puncak perayaannya, Banten dirayakan setiap 4 Oktober, karena pada tanggal tersebut di tahun 2000, masyarakat Banten mendatangi Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta.

Secara administratif, Banten terdiri dari 4 kota dan 4 kabupaten, yaitu Kota Serang, Kota Cilegon, Kota Tangerang Selatan, dan Kota Tangerang. Selanjutnya Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak, dan Kabupaten Tangerang.

Namun sayangnya, belum seumur jagung Banten jadi provinsi, Gubernur Banten saat itu Ratu Atut mendapat tudingan melakukan praktik KKN.  Atut menjadi pelaksana tugas (Plt) Gubernur Banten pada 2005 dan menjabat sebagai gubernur definitif untuk periode 2007-2012 dan 2012-2017. Saat berkuasa Atut selalu meminta komitmen kepada para pejabat untuk loyal kepadanya.

Baru pada 2014, Ratu Atut menjadi terdakwa korupsi pengadaan alat kesehatan Rumah Sakit Rujukan Pemerintah Provinsi Banten. Ia bersalah dan mendapat hukuman penjara 5 tahun. Perilaku Ratu Atut ini membuat nama Banten menjadi tercoreng dan penilaian banyak kalangan menganggap Banten sebagai provinsi terkorup di Indonesia.

Sekarang di masa pemerintahan Gubernur Banten Wahidin Halim, berbagai terobosan untuk menghilangkan citra dan image Banten yang buruk itu.

Wahidin melakukan pelaksanaan reformasi birokrasi dengan semangat antikorupsi dan nepotisme. Lalu di bidang pendidikan, Provinsi Banten merealisasikan pendidikan gratis pada SMA, SMK, dan SKH Negeri. Tunjangan bagi guru honorer juga meningkat, yang awalnya Rp 200.000, menjadi Rp 3 Juta atau Rp 5 juta. Pada bagian kesehatan, Pemprov Banten membangun rumah sakit di Kabupaten Lebak dan Kabupaten Tangerang.

Pembangunan jalan dan jembatan bertujuan untuk menghubungkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi. Pengembangan perumahan Kawasan Maja Kabupaten Lebak.  Pasokan listrik yang berlimpah, hingga pembangunan Waduk Sindangheula dan Karian untuk pengelolaan air kebutuhan masyarakat dan industri di Provinsi Banten.

Gubernur Banten, Wahidin Halim mengklaim bahwa pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten saat ini sudah mencapai 8,95 persen yang artinya di atas rata-rata nasional.

Reporter: Annisaa Rahmah

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini