Oleh : Dhita Karuniawati )*
Presiden Prabowo memastikan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) terus berlanjutdi masa pemerintahannya. Presiden Prabowo Subianto menargetkan untuk mulaiberkantor di IKN pada 17 Agustus 2028, yang menandakan kesiapan IKN sebagai ibukota fungsional. Proses pemindahan ibu kota ini direncanakan akan selesaisepenuhnya menjelang Pemilu 2029, dengan pelantikan pejabat negara yang akandilaksanakan di Nusantara. Keberlanjutan pembangunan ini merupakan bukti komitmenPresiden Prabowo menyelesaikan proyek IKN.
Pembangunan mega proyek IKN Tahap 1 per 13 Desember 2024 telah mencapai 69%. Proyek ini terus digencarkan seiring dengan target fungsionalisasi Kawasan Inti PusatPemerintahan (KIPP) IKN pada tahun 2025. Sedangkan, berdasarkan data Otorita IKN, dari 109 paket pembangunan dari APBN yang terkontrak mulai 2020 hingga 2024, progres pembangunan IKN secara keseluruhan mencapai 61,7%.
Untuk mempercepat progres pembangunan, Presiden Prabowo Subianto juga akanmeletakkan batu pertama atau groundbreaking tahap sembilan proyek Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, pada awal tahun 2025. Proyek ini memakan biayahingga Rp6,5 triliun.
Presiden Prabowo Subianto mengatakan salah satu alasan strategis di balikpemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur adalah dampak perubahan iklimglobal. Dalam forum G20 di Brasil, Presiden Prabowo menyampaikan keprihatinannyaterkait dengan kenaikan permukaan air laut yang mulai menggenangi sejumlah wilayahpesisir Indonesia. Hal ini menjadi tantangan serius yang harus diantisipasi denganlangkah-langkah strategis, salah satunya adalah pemindahan ibu kota.
Indonesia secara langsung terdampak oleh perubahan iklim. Wilayah pesisir Indonesia kini terendam akibat naiknya permukaan air laut. Oleh karena itu, pemindahan ibu kotamenjadi langkah strategis untuk mengatasi berbagai tantangan ini.
Staf Khusus Kepala Otorita IKN Bidang Komunikasi Publik, Troy Pantouw menjelaskanlima hal penting yang mencerminkan komitmen Presiden RI Prabowo Subianto danpemerintah dalam memastikan bahwa perpindahan ibu kota berjalan sesuai dengan visibesar yang telah ditetapkan.
Pembangunan infrastruktur pemerintahan di IKN juga menjadi perhatian utama. Troy mengatakan bahwa Otorita IKN berencana menyelesaikan pembangunan infrastrukturlegislatif, yudikatif, dan ekosistem pendukungnya pada tahun 2028. Saat ini, fokuspembangunan diarahkan pada infrastruktur eksekutif yang ditargetkan selesai padaakhir 2024. Hunian dan fasilitas pendukung lainnya juga sedang dipersiapkan untukmendukung pemindahan ASN yang direncanakan dimulai pada tahun 2025.
Sebagai bagian dari langkah simbolis, pemerintah telah mengumumkan bahwa Masjid Istiqlal di Jakarta tidak lagi menjadi masjid negara. Sebagai gantinya, Masjid Raya di IKN akan mengambil peran tersebut. Pada tahun 2025, 1 Syawal 1446 Hijriah, SholatIed pertama akan dilaksanakan di Masjid Raya Nusantara, yang menjadi simbol transisispiritual dan budaya bangsa.
Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Basuki Hadimuljono mengatakan bahwapemerintah menargetkan masjid negara di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timursudah bisa dipakai beribadah saat lebaran 2025. Untuk tempat ibadah kepercayaan lain seperti gereja, vihara, pura dan lain sebagainya sekarang ini masih dalam proses lelangpembangunan. Tempat-tempat ibadah tersebut akan dibangun berdampingan.
Masjid Raya Nusantara tidak hanya akan menjadi pusat ibadah, tetapi juga lambangintegrasi nilai-nilai religius dengan visi pembangunan IKN sebagai kota hijau danberkelanjutan.
Sebelumnya, Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hariqo Wibawa Satriamengatakan Masjid di IKN akan menggantikan status Masjid Istiqlal di Jakarta sebagaiMasjid Negara.
Hariqo menjelaskan pergantian tersebut adalah konsekuensi dari Masjid Istiqlal di Jakarta yang tidak akan lagi menjadi Ibu Kota Indonesia dan berpindah ke IKN. Langkah ini membuktikan komitmen pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untukmelanjutkan pembangunan IKN sekaligus menyediakan fasilitas ibadah yang memadaidan representatif bagi seluruh masyarakat Indonesia, sesuai Visi Indonesia Maju.
Masjid di IKN akan berfungsi sebagai pusat kegiatan sosial dan spiritual yang inklusifbagi seluruh masyarakat Indonesia.
Masjid di IKN tengah dalam tahap pembangunan I yang terdiri dari bangunan utama 4 lantai. Ia merinci 4 lantai itu berupa 2 lantai mezzanine dan 2 lantai pelataranserbaguna sekaligus untuk parkir. Masjid di IKN tersebut dapat menampung maksimalsebanyak 60 ribu jamaah setelah dibangun.
Masjid IKN dibangun di atas lahan seluas 32.125 m2 dengan luas bangunan masjid danplaza seluas 60.173 m2 serta Minaret seluas 427 m2. Selain itu juga terdapat bangunankomersial seluas 2.212 m2 (2 lantai), dan bangunan penunjang seluas 727 m2 (1 lantai).
Masjid Negara dilengkapi fasilitas parkir yang mendukung kebutuhan pengunjung, termasuk 4 lot khusus VVIP, 1 lot untuk difabel. Selain itu, tersedia juga 5 lot parkir yang diperuntukkan bagi bus, serta pada lantai LG di area pelataran dengan kapasitas 64 lot parkir.
Berbagai progres dan target pembangunan di IKN sebagai ibu kota negara baru tetapmenjadi prioritas utama pemerintahan Presiden Prabowo. Komitmen ini perlu mendapatdukungan dan apresiasi dari seluruh kalangan masyarakat. Sebab, IKN memberikanharapan besar bagi kesejahteraan masyarakat dan kemajuan daerah sekitar. Upayapemerintah tersebut juga akan mempercepat pemerataan pembangunan nasional.
*) Penulis adalah Kontributor Lembaga Studi Informasi Strategis Indonesia