Inilah Kata Sapaan yang Unik di Berbagai Bahasa

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Halo, adalah kata yang seringkali kita gunakan untuk menyapa seseorang. Biasanya digunakan ketika sedang berbicara di telepon.

Mungkin sebagian besar orang masih banyak yang belum tahu, jika kata sapaan ini memiliki hari peringatan tersendiri. Setiap tahun pada 21 November disebut sebagai Hari Halo Sedunia atau World Hello Day.

Cara untuk memperingati Hari Halo Sedunia ini adalah menyapa dengan kata halo!” kepada setidaknya sepuluh orang dari negara lain dalam sehari. Dan akan lebih bagus, jika sapaan halo! tersebut menggunakan bahasa lokal.

Namun, saat ini peringatan Hari Halo Sedunia dilakukan dengan menyapa orang-orang terdekat, seperti keluarga ataupun teman. Hari Halo Sedunia diharapkan mampu membawa niat baik dan keterbukaan terhadap orang lain guna menjaga perdamaian.

Mengenai sejarahnya, Hari Halo Sedunia dicetuskan pada tahun 1973 oleh Brian McCormack, profesor lulusan Universitas Arizona dan Michael McCormack, alumnus Universitas Harvard, sebagai aksi kampanye perdamaian dunia.

Mereka berpendapat, sebuah konflik seharusnya dapat diselesaikan melalui komunikasi. Karena komunikasi dapat menciptakan keterbukaan serta niat baik pada orang lain. Di samping itu, juga dapat mendemonstrasikan pentingnya komunikasi personal dalam menjaga perdamaian.

Pencetusan itu bermula ketika terjadi Perang Yom Kippur, yang melibatkan negara-negara Timur Tengah seperti Suriah, Mesir, dan Israel. Akibat perang tersebut, ribuan tentara dan warga sipil tak berdosa menjadi korban.

Perang tersebut dipicu oleh perebutan wilayah Dataran Tinggi Golan dan semenanjung Sinai. Karena enam tahun sebelum Perang, Israel berhasil menguasai dua wilayah tersebut (Dataran Tinggi Golan dari Suriah) dan (semenanjung Sinai dari Mesir).

Hingga akhirnya di tahun 1973, Suriah dan Mesir kembali merebut wilayah mereka dengan bantuan beberapa negara, seperti Arab, Turki, dan Iran. Pada peristiwa perebutan kembali inilah Perang Yom Kippur berlangsung.

Namun sayangnya dalam perebutan kembali, Israel kembali memukul mundur Suriah dan Mesir. Akhirnya Mesir berinisiatif membuka dialog dengan Israel guna bernegosiasi mengenai pembagian area semenanjung Sinai, namun upaya ini ditolak oleh Israel. Dan di tahun 1979, barulah negosiasi di antara keduanya berlangsung. Lain halnya dengan Suriah, Suriah tidak melakukan negosiasi dan membiarkan Dataran Tinggi Golan dikuasai oleh Israel.

Halo! Sebagai Kata Sapaan

Sebenarnya, jauh sebelum terjadinya Perang Yom Kippur, kata “halo” sudah muncul sejak tahun 1827. Namun kala itu belum berfungsi sebagai kata sapaan. Di tahun 1830, kata “halo” dijadikan kata untuk mengekspresikan keterkejutan.

“Halo” baru dijadikan kata sapaan di era telepon pada tahun 1876. Pencetusnya Thomas Alva Edison.

Menurut Allen Koenigsberg, profesor jurusan sejarah klasik di Brooklyn College, ia menemukan sebuah surat Thomas Alva Edison pada 15 Agustus 1877 yang tidak dipublikasikan. Dan isi dalam surat inilah terdapat sejarah mengapa “halo” digunakan sebagai kata sapaan.

Surat tersebut ditujukan kepada David, pimpinan perusahaan Telepon dan Telegraf Amerika Serikat di Pittsburg, Manhattan, New York. Surat tersebut berisi diskusi antara Edison dan David tentang kata awal untuk mengawali percakapan telepon. Hingga akhirnya mereka sepakat untuk menjadikan “halo” sebagai kata awal untuk mengawali percakapan telepon.

Ide tersebut populer, bahkan perusahaan perangkat komunikasi hingga pemerintahan menggunakan “halo” sebagai standard kata pengawal percakapan melalui telepon. Untuk pertama kalinya, kata “halo” digunakan di New Haven pada 28 Januari 1878.

Dan hingga kini, kata “halo” telah menyebar dan digunakan oleh seluruh negara untuk mengawali percakapan.

Kata Sapaan Yang Unik Selain “Halo” dari Berbagai Bahasa

  1. Ni Hao : kata sapaan dalam bahasa Mandarin.
  2. Bonjour : kata sapaan dalam bahasa Perancis.
  3. Ahoj : kata sapaan dalam bahasa Ceko.
  4. Konnichiwa : kata sapaan dalam bahasa Jepang.
  5. Haigh : kata sapaan dalam bahasa Irlandia.
  6. Szia : kata sapaan dalam bahasa Hungaria.
  7. Merhaba : kata sapaan dalam bahasa Turki.
  8. Hola : kata sapaan dalam bahasa Spanyol.
  9. Ciao : kata sapaan dalam bahasa Italia.
  10. Annnyeonghasibnikka : kata sapaan dalam bahasa Korea.
  11. Geia sas : kata sapaan dalam bahasa Yunani.
  12. Olá : kata sapaan dalam bahasa Portugis.
  13. Namaskara : kata sapaan dalam bahasa Kanada.
  14. Hej : kata sapaan dalam bahasa Swedia.
  15. Swasdi : kata sapaan dalam bahasa Thailand.
  16. Aloha : kata sapaan dalam bahasa Hawaii.
  17. Zdravo : kata sapaan dalam bahasa Kroasia.
  18. Xin chào : kata sapaan dalam bahasa Vietnam.
  19. Namaste : kata sapaan dalam bahasa Nepali.
  20. Privet : kata sapaan dalam bahasa Rusia.

Reporter: Intan Nadhira Safitri

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Generasi Muda Harus Jaga Nilai Kemerdekaan di Tengah Gempuran Budaya Pop

Oleh: Aulia Sofyan Harahap )* Seluruh generasi muda Indonesia harus terus menjaga nilai kemerdekaan meski di tengah adanya berbagai macam gempuran budaya pop, termasuk yang sedangmenjadi tren belakangan ini yakni anime One Piece. Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, ruang digital terus ramai memperbincangkan adanya fenomena pengibaran bendera bajak lautdari serial anime One Piece.  Simbol tengkorak dengan topi jerami itu muncul di sejumlah lokasi, yang kemudianmenyulut pro dan kontra di tengah masyarakat. Sebagian menganggapnya sebagaibentuk ekspresi semata, namun sebagian lainnya justru menilai bahwa pengibaranbendera One Piece itu sebagai salah satu bentuk upaya provokasi yang berpotensimengaburkan nilai-nilai sakral kemerdekaan. Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat RI Ahmad Muzani merespons seluruh haltersebut dengan pandangan yang lebih moderat. Ia memandang bahwa tindakantersebut sebagai ekspresi kreatif dari masyarakat, terutama pada para generasimuda yang tengah hidup dalam era digital dan budaya global.  Meski begitu, ia tetap menegaskan bahwa sejatinya semangat kebangsaan yang dimiliki oleh seluruh masyarakat Indonesia tidak akan pernah tergantikan oleh apapun bahkan termasuk keberadaan budaya pop sekalipun. Muzani meyakinibahwa di balik simbol asing yang diangkat tersebut, seluruh masyarakat sejatinyatetap menyimpan Merah Putih dalam lubuk hati mereka. Senada dengan hal itu, politikus Andi Arief memandang bahwa pengibaran benderatersebut memang bukan sebagai bentuk pemberontakan, melainkan sebagai simbolharapan. Ia membaca tindakan itu sebagai protes yang muncul dari keresahan, namun tetap mengandung semangat untuk membangun Indonesia tercinta. Bagi sebagian kalangan, ekspresi semacam itu bukan berarti meninggalkan kecintaanpada tanah air, tetapi justru sebagai bentuk pencarian atas harapan yang lebih baikbagi bangsa. Sementara itu, Menteri Kebudayaan Fadli...
- Advertisement -

Baca berita yang ini